potret orang tua dan anak (unsplash.com/Jessica Rockowitz)
Jika kamu tertarik dengan single parent, tentu saja kamu harus bertanya pada diri sendiri. Apakah, kamu suka dengan anak-anak? Beberapa orang dewasa mungkin tidak begitu suka anak kecil atau bahkan anak-anak tertentu. Kamu mungkin berpikir jika rasa tidak suka ini akan memudar seiring berjalannya waktu. Di sisi lain, bisa jadi nantinya kamu baru menyadari, jika kamu tak ingin membesarkan anak orang lain. Masalah lain juga bisa saja datang saat kamu ingin punya anak sendiri, sementara pasangan tak ingin lagi punya anak.
Jadi, kalau kamu menyukai pasanganmu, tetapi tidak menyukai anak-anaknya, lebih baik tinggalkan saja hubungan itu. Lebih baik bersikap berbelas kasih dirimu dan pasanganmu. Kuncinya terletak pada mendengarkan kata hati kamu sendiri, mengenai ide untuk memiliki anak dan merawat anak dari pasangan, di masa kini hingga masa depan. Kamu mungkin berpikir perasaanmu terhadap anak-anak mungkin akan berubah di kemudian hari. Namun, meskipun kondisi tersebut bisa terjadi, tidak ada yang bisa menjaminnya.
Bukan tidak mungkin seseorang menjalin hubungan harmonis dan langgeng bersama single parent. Namun, saat memilih single parent sebagai pasangan, pertimbangkanlah dengan bijak. Hubungan tersebut bukan hanya soal kamu dan pasangan. Pada hubungan yang mana pasangan sama-sama single sekalipun, kamu dan pasangan harus saling menerima dunia yang pasangan bawa satu sama lain, bukan?