5 Tanda Pernikahanmu Masih Layak Dipertahankan, Jangan Pisah Dulu!

Ketika sedang terjadi konflik dengan pasangan dan kamu dikuasai oleh emosi, sangat mudah sekali melupakan kenapa kamu jatuh cinta dan menikah dengannya. Itulah kenapa, gak sedikit orang yang kemudian memutuskan cerai. Padahal, andai saja kamu bisa berpikir dengan jernih, sebenarnya konflik yang terjadi masih bisa diatasi dan gak harus berakhir pada perpisahan.
Supaya kamu gak bertindak gegabah dan mudah sekali mengucapkan kata cerai, sebaiknya perhatikan tanda-tanda apa saja yang menunjukkan kalau pernikahanmu masih layak dipertahankan.
1. Masih ada keraguan
Layaknya pernikahan yang tergesa-gesa bisa mengakibatkan banyak hal negatif, maka begitu pula dengan perceraian. Oleh karena itu, sebaiknya hindari berucap pisah saat kamu masih dikendalikan emosi.
Apabila dalam hati kecil masih tersimpan keraguan apakah cerai jadi jalan terbaik, maka sebaiknya tunda dulu keputusan untuk berpisah. Pikirkan dulu matang-matang dan dengan hati yang tenang. Keraguan yang timbul itu bisa jadi cara nuranimu berkomunikasi bahwa pernikahan kalian masih bisa diselamatkan.
2. Masalah yang mendorong keinginanmu untuk bercerai belum pernah diutarakan langsung
Inilah sebabnya memendam perasaan itu gak baik, dan kenapa komunikasi memegang peran vital dalam pernikahan. Ada kalanya kamu jadi sebal dengan pasangan dan mudah tersulut emosi.
Namun, hal itu bukan karena perilaku yang baru saja dilakukan, melainkan akibat akumulasi berbagai perilaku buruk pasangan yang selama ini hanya kamu simpan dalam hati.
Coba pikir-pikir kembali, apakah sebelumnya kamu sudah membicarakan mengenai perilaku buruknya yang membuat hubungan pernikahan jadi gak nyaman? Jangan-jangan, selama ini kamu membicarakannya bukan ke pasangan sendiri, melainkan ke orang lain yang tak ada sangkut pautnya sama sekali.
Apabila ternyata kamu belum pernah mengomunikasikan apa yang menjadi ganjalan dalam hubungan ke pasangan, maka jangan langsung minta cerai dulu. Bisa jadi setelah kamu bersikap terbuka ternyata pasanganmu baru sadar dan mau mengubah diri.
3. Ada kesungguhan dari pasangan untuk mengubah diri
Tanpa ada kesediaan untuk memaafkan, maka bisa dipastikan hubungan asmara gak akan ada yang awet. Kamu akan mudah sekali memutuskan jalinan cinta, ketika pasangan melakukan kesalahan.
Apabila kesalahan yang telah dilakukan pasangan gak bersifat fatal, misalnya melakukan KDRT atau berselingkuh, maka cobalah berikan kesempatan kedua. Selama dia menunjukkan penyesalan yang tulus dan kesungguhan untuk mengubah diri, gak ada salahnya menunda keputusanmu untuk cerai.
4. Keputusanmu untuk bercerai lebih didorong oleh trauma
Trauma gagalnya hubungan di masa lalu bisa membuatmu terlalu mudah menghakimi atau gampang sekali menyerah dalam hubungan saat ini. Akibat dulunya pernah gagal, tanpa sadar kamu menyamakan pasangan yang sekarang dengan yang lalu. Itu gak fair, lho!
Di masa lalu mungkin saja ketegasanmu itu sangat diperlukan. Namun, gak berarti pasangan yang sekarang akan sama. Bukan gak mungkin saat kamu mau memberanikan diri memaafkan dan memberinya kesempatan kedua, bahtera rumah tangga kalian malah jadi lebih kuat dari sebelumnya.
5. Sumber masalahnya ada di kamu, bukan di pasangan
Alasanmu untuk bercerai bisa jadi karena melindungi atau gak mau menyakiti pasangan. Masalah berat yang kamu alami saat ini dirasa akan membebani orang yang kamu cintai.
Kalau kamu benar-benar sayang, cobalah berikan opsi padanya. Bisa jadi, justru dia ingin membantumu melewati masa sulit yang sedang kamu hadapi. Bukankah pasangan suami istri harus saling menemani dalam suka dan duka? Berikanlah kesempatan padanya untuk menjadi pasangan yang tetap setia menemanimu di masa sulit.
Bila tanda-tanda tadi ada dalam pernikahanmu, maka bisa jadi sinyal kuat kalau pernikahan kalian masih bisa diselamatkan. Jangan cerai dulu, karena keputusan yang diambil dengan terburu-buru dapat berujung penyesalan.