Terungkap, Ini Lho 9 Tipe Mantan yang Buat Pria Jadi Merindu

Segala hal berembel-embel pertama itu memang meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Termasuk mantan pertama yang secara status merupakan sosok yang pernah menjalin kasih bersama. Terlepas dari perkara apa yang mengakibatkan kisah itu tutup buku, namun tetap saja dia adalah seseorang yang pernah memberi warna pada hari-hari di masa lalu.

Sehingga, agaknya wajar saja mantan pertama menjadi sosok yang suatu saat atau secara tiba-tiba menjadi sosok yang dirindukan lengkap dengan kenangan saat bersama dulu. Entah masih menjalin hubungan baik pasca putus ataupun menjadi begitu renggang sejak berpisah tersebut. Intinya, salah satu alasan mengapa cenderung lebih mudah mengingatnya adalah karena dialah yang 'pertama'.

Selera seseorang dengan orang lain tentu berbeda. Ada yang tidak terlalu mempermasalahkan ketika dihadapkan pada tipe wanita yang cerewet. Sebaliknya, sebagian orang mungkin menilai tipe seperti ini adalah yang ingin dihindari.

Namun, kecerewetanya tersebut tak jarang pula menjadi suatu bentuk bukti atas kepeduliannya pada sosok terkasih. Dan, hal itu justru menjadi semacam penenang bagi si kekasih tersebut. Termasuk omelan-omelannya tentang berbagai apsek terkait dengan hubungan kalian.

Dia yang kadang tak ragu beradu kepala namun tetap berusaha berkepala dingin demi kebaikan kekasih tersayangnya itu. Perlahan kekasihnya itupun sadari bahwa itu demi dirinya yang lebih baik. Bukan berarti pula mantan cerewet tersebut bermaksud mengubah diri kekasihnya agar sesuai dengan kata-katanya.

Dia hanya cukup awas dengan berbagai imbas terburuk yang berkemungkinan menimpa orang yang disayanginya sehingga dia berusaha mencegah hal itu. Lagipula, diapun juga pahami bahwa kekasihnya punya hak untuk hidupnya sehingga dia akan tetap menghargai keputusan yang diambil oleh kekasihnya itu nanti.

Kata-kata yang membanjiri itulah yang kelak menjadi hal yang dirindukan apalagi jika tipe kekasih yang tengah bersama saat ini nyatanya berkebalikan dengan sang mantan.

Salah satu tipe wanita yang digandrungi oleh pria adalah wanita yang cerdas. Wanita cantik memang sedap dipandang akan tetapi wanita cerdaslah yang cenderung akan membuat pria bertahan. Kasarnya, komunikasi yang terjalin itu menggunakan 'otak' bukannya 'wajah'.

Sebab hubungan serius yang berdurasi jangka panjang tersebut membutuhkan komunikasi yang saling terpaut dan nyaman. Wajah cantik akan memudar seiring usia, sedangkan kapasitas intelektual akan relatif lebih bertahan bahkan lebih terasah seiring dengan pengalaman hidup.

Bersama tipe wanita yang satu ini pula pria memperoleh wawasan baru yang sedikit-banyak agaknya berperan dalam pencapaian masa depannya. Ide, diskusi, hingga solusi dapat dihadirkan melalui tukar-pikiran dengannya. Sehingga wajar saja, apabila dia akan merindukan saat-saat ketika meniti jembatan bersama mengatasi berbagai polemik masa lalu.

Sederhana bukan berarti tidak menarik. Justru sebaliknya, dari kesederhanaan itu pula dia malah dirindukan. Tak berlebihan dalam berpenampilan namun tetap menjaga norma-norma yang berlaku. Bertutur dan bersikap apa adanya tanpa mengelak dari hal-hal yang jika memang harus lebih diusahakan demi berkembang bersama dalam upaya saling memperbaiki diri dan mengejar mimpi.

Dari sosok itu pula, pasangannya mendapatkan ketenangan dan kenyamanan yang dirindukan kelak.

Ada pria yang menemukan pesona khas dari tipe wanita yang terkesan misterius, tampak dingin, dan tak jarang begitu cuek. Pria yang jatuh pada pesona ini akan merasa tertantang untuk mendapatkan hati sang pujaan. Dan, ketika berhasil menjadi kekasihnya ternyata tipe wanita tersebut tak semisterius ataupun secuek mulanya.

Dibalik sisi misteriusnya juga terdapat hal-hal berwarna yang menghidupkan kisah kalian. Selain itu, sebenarnya diapun adalah sosok yang berjiwa hangat walaupun awalnya tampak dingin. Dan, sikap cuek tapi care itulah yang agaknya paling teringat dari mantan bertipe seperti ini. Rasa sebal tapi tetap sayang itulah yang membuatnya rindu.

Ada berbagai polemik yang dihadapi dalam hidup, ada titik jatuh-bangun. Ada masanya dimengerti, dan ada pula saatnya untuk mengerti situasi. Misalnya saja kamu yang saat itu tengah terjebak dalam situasi pelik. Dan, mantanmu yang pengertian itu sadar bahwa saat itu kamu butuh momen untuk lebih dipahami psikologisnya.

Dia akan berusaha untuk tidak menambah-nambah beban pikiranmu. Dia akan berdamai dengan egonya walaupun saat itu kebetulan pula memang ada hal yang membuatnya merasa tak nyaman. Dia mencoba lebih bersabar dan kuat supaya kamu tidak semakin pusing dengan segala hal yang telah membuat kepalamu sakit.

Selain itu, dia bahkan mencurahkan perhatian khusus di masa kristismu itu. Dia paham bahwa ini bukan saatnya dia yang mengharap kamu peka dengan sosoknya. Namun sebaliknya, dialah yang seyogyanya sedia disampingmu di masa itu. Dia sadar bahwa kamu tengah sangat membutuhkan seseorang disimu baik secara hati maupun turut mengupayakan solusi untuk masalah-masalah yang tengah dihadapi. Pantas saja dia menjadi mantan yang dirindukan.

Nah, kalau tipe mantan yang seperti ini tentu saja akan sering membuat merindu. Sebab perasaan itu yang sejatinya masih mengakar pada sosoknya. Terlepas dari alasan mengapa hubungan itu harus diakhiri, tetap tak bisa dipungkiri bahwa dia memiliki tempat khusus di dalam hati yang masih tak tergantikan oleh siapapun.

Termasuk apakah jalinan rasa itu berharap untuk dapat kembali dirajut ataukah memang kesepakatan keduanya untuk menuntuskan kisah yang tak mungkin terulang kembali. Intinya, dia akan menjadi sosok yang begitu dirindukan sebab rasa yang masih tertinggal, perjuangan untuk bersama, bahkan hingga keputusan untuk berpisah. Ibarat seperti 'masih ada hati tapi harus usai sampai disini'.

Entah mantan kekasih ataupun mantan gebetan, tipe yang seperti ini tentu wajar menghadirkan resah di hati kekasihnya saat ini. Akan tetapi, cobalah cerna dari sudut pandang yang lebih majemuk. Jika kalian memang berjodoh maka kalian akan tetap bersama. Namun apabila sebaliknya, berpikir lapanglah bahwa memang mantan itulah yang selama ini ditakdirkan untuk lebih pas mendampinginya.

Apalagi jika merekapun mencoba menghargai posisimu dengan tidak bermain di belakangmu. Walau mereka masih menjalin hubungan baik yang tentu tidak tentang cinta lagi. Bukan semata tentang ada atau tidak ada lagi rasa, melainkan keputusan untuk tidak menjalin rasa. Itu.

Keadaanlah yang memaksa mereka untuk terjeda. Tanpa saling memaksakan untuk tetap bersama sebab memilih untuk membiarkan waktu yang akan menjawab pada akhirnya. Bukan berarti pula kekasihmu tega berbagi hati padamu. Akan tetapi memang itulah situasi yang tak kuasa dihindarinya. Terlebih lagi apabila kamupun sudah kadung tahu situasinya kala itu ketika kamu memutuskan untuk menerimanya sebagai kekasihmu. Konsekuensi.

Bukan pula dia tak menseriusimu, dia mengupayakannya padamu sepenuhnya tapi dia juga tak bisa menjamin pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Dia tetap memprioritaskanmu akan tetapi jangan pula kamu menjadi terkuasai oleh ego dengan memaksakan memiliki semua sudut hatinya sebab dia mungkin memutuskan untuk cukup menyimpan mantan itu saja tanpa mengulang kembali entah sebab apa. Tidak hanya kamu yang merasa sakit, diapun rasa, bahkan mantannya juga.

Ada banyak ragam dalam perjuangan untuk suatu hubungan asmara. Ada yang cukup melakukan pendekatan dalam kurun waktu yang relatif singkat, ada yang harus menghabiskan sekian bulan hingga memperoleh cintanya, ada yang jalannya mulus, hingga ada pula yang penuh cobaan.

Nah, terutama bagi yang telah memperjuangkan cinta dengan mati-matian dalam kurun waktu lama. Wajar saja sosok mantan yang satu ini mungkin tiba-tiba hadir dalam kerinduan di masa akan datang. Pahit-manis yang telah dilalui dulu.

Dan, tak jarang pula bercampur dengan hal-hal jenaka atau yang membuat berbunga-bunga hingga berhasil meraih cintanya. Apalagi jika nyatanya hubungan pasca putus masih berlangsung dengan apik sebagai teman atau rekan kerja.

Walaupun kamu mungkin lebih dahulu mengenal pria yang menjadi kekasihmu saat ini, bukan berarti kamu lebih mengenalnya daripada mantannya itu. Sebab takaran untuk memahami pribadi seseorang itu tak serta merta diukur dari durasi mana yang lebih lama melainkan lebih kepada jatuh-bangun yang diatasi untuk mempertahankan sebuah relasi.

Dia dulu setia mendampingi kekasihmu dalam suka-duka bahkan juga turut andil serta berjuang bersama mengatasi krisis-krisis pahit dalam hidup di masa silam. Dan pada umumnya, hati memang menjadi relatif lebih erat terpaut ketika sama-sama berada di zona tak menyenangkan daripada zona-zona bahagia semata. Sebab pada zona kritis tersebutlah momen dimana individu akan lebih menunjukkan sisinya yang utuh.

Apalagi tak semua orang akan sanggup dan akan memilih untuk bertahan ketika orang terdekatnya tengah jatuh. Dan lebih sedikit lagi yang bersedia dengan upaya keras untuk mengulurkan tangan pada orang tersebut supaya dia dapat kembali bangkit. Singkatnya, tak hanya dengan kata semata tapi juga tindakan nyata. Pantas saja kelak akan rindu berat, ya.