ilustrasi tiga teman (pexels.com/George Pak)
Keinginannya untuk mengenal diri serta kehidupanmu sudah berlebihan. Dia tidak puas hanya menunggu ceritamu, melainkan dengan semangat selalu mengorek informasil kehidupan pribadimu. Padahal, tentu saja ada beberapa hal yang kamu tak ingin ia mengetahuinya.
Apabila kamu menolak memberitahunya secara mendetail, ia menuduhmu tidak memercayainya dan pertemanan kalian menjadi sia-sia. Alasan buat kamu mewaspadainya adalah, untuk apa ia mengumpulkan informasi sebanyak itu tentang dirimu?
Berhati-hatilah kalau-kalau ia memiliki maksud tertentu bermodalkan pengetahuannya akan seluruh hal dalam kehidupanmu. Dengan pengetahuan sebanyak itu, ia bahkan dapat dengan mudahnya keceplosan pada orang lain tentang hal-hal yang seharusnya dirahasiakannya.
Adanya teman-teman seperti di atas memperkuat pandangan bahwa jumlah teman bukanlah yang terpenting. Lebih utama ialah seperti apa karakter mereka. Kelima tipe teman di atas sebaiknya tidak kamu jadikan sebagai sahabat.