Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Samson Katt)

Intinya sih...

  • Komunikasi dua arah itu wajib.

  • Stop jadi “penyelamat” terus-menerus. Beri pasangan kesempatan untuk bertanggung jawab.

  • Jangan takut bilang, “Aku capek.” Utarakan dengan tenang jika merasa hubungan tidak seimbang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam hubungan, rasa sayang aja gak cukup kalau ternyata hanya satu pihak yang berjuang. Kadang tanpa sadar, ada yang selalu lebih banyak ngalah, lebih sering minta maaf, atau lebih rajin menjaga komunikasi. Lama-lama, hubungan yang harusnya saling dukung malah terasa berat sebelah. Kalau terus dibiarkan, salah satu bisa capek duluan, bahkan merasa gak dihargai. Padahal, hubungan yang sehat itu bukan tentang siapa yang paling banyak berkorban, tapi siapa yang sama-sama mau tumbuh bersama.

Kabar baiknya, rasa “berat sebelah” itu bisa dicegah kok, asal dua-duanya punya kesadaran dan niat untuk menjaga keseimbangan. Kadang bukan karena pasangan gak peduli, tapi karena belum sadar kalau pola hubungan mereka gak seimbang. Nah, biar hubunganmu dan pasangan tetap sehat dan adil secara emosional, yuk simak beberapa tips biar hubungan gak terasa berat sebelah!

1. Komunikasi dua arah itu wajib

ilustrasi pasangan sedang berbicara (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Jangan hanya salah satu yang ngomong dan yang lain cuma jadi pendengar. Hubungan yang sehat butuh dua arah: kamu cerita, dia dengar; dia cerita, kamu juga dengar. Kadang, yang bikin hubungan terasa berat sebelah itu karena cuma satu pihak yang aktif menyampaikan perasaan atau pendapat, sementara yang lain cenderung pasif. Coba mulai dengan kebiasaan ngobrol terbuka, tanpa saling menghakimi. Gak harus selalu serius kok, tapi pastikan kalian berdua punya ruang untuk jujur tentang apa yang dirasakan.

2. Stop jadi “penyelamat” terus-menerus

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Jangan coba-coba jadi "penyelamat hubungan," alias pihak yang selalu menyelesaikan masalah, mengejar duluan, atau selalu berusaha memperbaiki suasana. Peran ini bikin kamu lelah tanpa disadari. Ingat, hubungan itu kerja sama dua orang, bukan satu orang yang terus jadi peredam konflik. Cobalah beri pasangan kesempatan untuk juga bertanggung jawab atas hubungan itu. Kadang, membiarkan dia berinisiatif adalah bentuk kasih sayang juga.

3. Jangan takut bilang “aku capek”

ilustrasi pasangan (pexels.com/Samson Katt)

Banyak orang menahan perasaan karena takut dibilang lebay atau drama. Padahal, ngomong “aku capek” bukan tanda kamu lemah, melainkan tanda kamu manusia yang juga punya batas. Kalau kamu merasa hubungan mulai gak seimbang, utarakan dengan tenang. Misalnya, “Aku rasa belakangan ini aku yang lebih sering cariin kamu duluan. Aku pengen kita sama-sama jaga komunikasi.” Nada yang lembut bisa bikin pesanmu sampai tanpa bikin pasangan defensif.

4. Beri dan terima dengan seimbang

ilustrasi memberi hadiah (pexels.com/Moose Photos)

Cinta memang bukan transaksi, tapi tetap harus ada keseimbangan antara memberi dan menerima. Kalau kamu selalu jadi pihak yang memberikan waktu, perhatian, dan tenaga tanpa pernah dapat hal serupa, itu pertanda hubunganmu sudah miring. Coba perhatikan, siapa yang lebih sering berinisiatif? Siapa yang selalu berusaha memperbaiki keadaan? Kalau jawabannya cuma kamu, waktunya evaluasi. Namun, jangan buru-buru menyalahkan, ajak pasangan ngobrol soal cara membangun keseimbangan dalam hubungan kalian.

5. Punya kehidupan sendiri di luar hubungan

ilustrasi komunitas (pexels.com/Matheus Bertelli)

Hubungan yang sehat justru tumbuh dari dua orang yang bahagia secara individu. Kalau kamu terlalu fokus pada hubungan sampai lupa diri sendiri, wajar kalau akhirnya merasa capek dan kehilangan arah. Tetaplah punya waktu untuk diri sendiri, teman, dan hobi. Dengan begitu, kamu gak akan merasa tergantung sepenuhnya pada pasangan untuk merasa “cukup.” Justru, kebahagiaan masing-masing bisa jadi bahan bakar yang bikin hubungan kalian lebih kuat.

Hubungan yang terasa seimbang itu bukan hasil kebetulan, tapi hasil kerja sama dan kesadaran dari dua orang yang sama-sama peduli. Kadang memang butuh waktu untuk belajar memahami satu sama lain, tapi selama ada niat untuk saling menjaga dan memperbaiki, semua bisa berubah ke arah yang lebih baik. Jadi, coba cek lagi, apakah hubunganmu sudah cukup seimbang, atau masih butuh sedikit penyesuaian biar gak terasa berat sebelah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎