6 Tips Menjodohkan Teman dengan Saudaramu, Pahami Sifat Keduanya

Kalau kamu punya teman dan saudara yang masih sama-sama sendiri mungkin tebersit dalam benakmu gagasan untuk menjodohkan keduanya. Dirimu berpikir, baik kawan atau saudaramu punya kepribadian yang baik. Bila mereka bersama tentu juga akan mendatangkan kebaikan.
Kamu tak bakal sengaja menjodohkan teman yang wataknya buruk dengan saudaramu yang selalu berperilaku lurus. Begitu pula sebaliknya. Namun, menjodohkan orang gak segampang itu. Hanya karena dirimu dekat dengan keduanya, bukan bermakna mereka bakal merasa cocok dan mau berpasangan.
Baik kamu mencoba menjodohkan mereka secara terang-terangan maupun terselubung, ada enam hal yang perlu diperhatikan. Sebab, sikapmu yang kurang bijaksana malah dapat merusak hubungan pertemanan atau persaudaraan yang selama ini harmonis. Sebaik apa pun maksudmu dalam menjodohkan, hargai keputusan keduanya. Jika ingin untuk menjodohkan teman dengan saudaramu, coba enam tips berikut ini.
1. Wajib tahu kriteria pasangan masing-masing
Mencari jodoh tidak sama dengan sekadar berteman. Untuk kawan, baik teman maupun saudaramu mungkin bersikap luwes saja. Mereka dapat berhubungan dengan orang-orang yang sifatnya berbeda-beda. Namun, buat pasangan, kriteria khusus pasti ada.
Sebagai orang yang hendak menjodohkan, jangan sekali pun dirimu mengatakan kriteria mereka ketinggian. Setiap orang berhak mempunyai syarat-syarat tertentu untuk pasangan hidupnya. Tugasmu cukup mencocokkan kriteria pasangan teman ada dalam diri saudaramu atau gak.
Begitu pula kriteria pasangan yang ditetapkan saudaramu ada dalam diri kawanmu atau tidak. Apabila mayoritas kriteria terpenuhi dan hanya ada sedikit yang kurang, dirimu bisa mencoba menanyakan pendapat teman atau saudara. Apakah ia dapat menerimanya atau tidak?
Kalau mereka masih berkeras pada terpenuhinya seluruh kriteria mungkin mereka hanya cocok sebatas kenalan. Sebaliknya, jika kriteria yang terpenuhi cuma sedikit dan kriteria yang tak ada justru dianggap paling penting, berarti sejak awal keduanya memang gak cocok. Seperti satu orang menginginkan syarat mutlak calon pasangan yang belum pernah menikah, sedangkan satu lagi berstatus janda atau duda.