ilustrasi silaturahmi (Pexels.com/Monstera)
"Banyak kata merajut dusta, banyak perbuatan membuat lara. Semoga di hari penuh kemenangan, kamu buka pintu maaf seluas-luasnya. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin!"
"Ketulusan dan keikhlasan akan merajut silaturahmi di antara kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri, maafkan lahir dan batin, ya!"
"Takbir, tahmid, dan tahlil kembali berkumandang. Suaranya menggetarkan hati setiap muslim. Bulan penuh suka cita kembali datang, mohon maaf lahir dan batin dariku."
"Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga banyak kata dan perbuatan yang tak berkenan di hati, bisa dimaafkan."
"Hatimu pancarkan keteduhan, jiwamu pancarkan ketenangan. Selamat Lebaran, Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin, ya!"
"Maafkan aku jika selama ini ada kata atau perbuatan yang menyakitimu. Bersamamu aku ingin belajar menjadi seseorang yang lebih baik."
"Mungkin aku tidak sempurna, banyak salah dan keliru. Namun aku siap dibimbing untuk menjadi insan yang lebih baik."
"Lebaran ini aku hanya bisa mengirimkan doa dan harapan. Kita masihlah dua orang asing. Semoga segera kuta dapat bersama dan menghabiskan hari raya berdua."
"Idul Fitri kembali datang membawa ampunan dan kedamaian. Semoga kamu dapat menjadi imam yang baik untuk membimbingku dalam kebaikan dunia dan akhirat."
"Hari Raya Idul Fitri punya cahaya yang cemerlang, ia hadir bersama harapan. Jika engkau baik untuk dunia dan akhirat serta agamaku, maka Allah akan memberi jalan untuk kita."