Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Aku adalah seorang anak dari keluarga yang broken home. Terjebak dalam kata asing itu membuatku gundah gulana. Kadang kala aku termenung, menangis meratapi hidup ini. Duka lara, sesak di dada mebuatku tak sanggup bernafas. Pelik konflik yang menekan pikiranku kadang membuatku ingin memejamkan mata tuk selamanya.
Namun benar kata orang bijak yang berkata bahwa hidup tidak akan selalu terasa pahit. Kenapa aku mengatakan seperti itu? Sebab di balik penderitaanku, kedukaan hatiku ada seorang malaikat yang ada di sisiku, yang selalu melindungiku, tak lain dan tak bukan ialah ibuku tercinta.
Ibu, aku bukanlah anak yang romantis seperti di drama, bukan anak yang baik. Berbeda denganmu, Bu. Bagiku kau adalah ibu terbaik dari ibu-ibu di dunia ini. Mungkin selama ini aku selalu diam saat di depanmu. Bertindak seakan ku tak mempedulikanmu, namun ketahuilah dilubuk hatiku, aku menyimpan beribu kata yang sangat ingin kuutarakan padamu, Bu. Dengarlah, Bu, untaian kata dari anakmu yang selalu mencintaimu sampai ajalku tiba.
