Teruntuk seseorang yang telah jauh meninggalkanku Maaf, untuk kali ini aku menganggumu, memberanikan diri mengirim sebuah pesan, yang barangkali bagimu tidaklah amat penting. Tetapi pahamilah, sejauh ini aku sungguh sukar untuk menerima kenyataan kamu telah amat jauh meninggalkanku, kamu tidak lagi bersetia berada di sampingku, bahkan untuk sekadar berkabar saja kamu enggan.
Aku tahu, kamu sudah nyaman dengan seseorang yang membuat tenang, tetapi tidak apa-apa. Bila ia mampu membuatmu lebih bahagia dariku yang jauh dari kata kesempurnaan. Sejauh ini aku hanya ingin mengetahui kabarmu saja; seseorang yang kerap kurindukan dalam lintuhan doa, seseorang yang menjadi sumber kebahagiaan walaupun berakhir dengan kesedihan. Pesanku yang paling dalam, tetaplah jaga kesehatanmu, terutama ibadahmu.
Kejarlah segala impian belum kesampaian, seperti katamu, kau ingin menjadi seorang pelukis. Belajarlah dengan tekun, karena segala sesuatu butuh proses dan perjuangan untuk mencapainya. Kamu adalah lelaki tangguh, tahan banting akan hinaan dan cemohaan. Maka dari itu tegarlah menghadapi cobaan, buktikan tidak akan ada lagi orang memandangmu sebelah mata, apalagi menganggapmu tidak berarti apa-apa.
Mengenai perasaanku padamu yang belum terhapuskan, biarlah waktu yang menjawab dikemudian, dengan satu alasan kau harus bahagia bersama dia yang kau rancang untuk masa depan, jagalah ia sebaik yang kau inginkan, rawatlah ia agar tidak terluka seperti yang kurasakan. Barangkali, lambat laun hatiku pun akan tenang melihat kau bersanding dengan seseorang yang kau dambakan, meskipun hatiku tertatih untuk pulih. Yang kuinginkan hanya kamu dalam lindungan Tuhan. Salam dari perempuan yang dengan kesungguhan menyayangimu.