ilustrasi pasangan memasak bersama (pexels.com/Vlada Karpovich)
Di dalam suatu hubungan romantis, laki-laki dan perempuan memiliki perannya masing-masing. Biasanya, kaum adam bertugas sebagai inisiator, pelindung, dan "pekerjaan berat" lainnya, sedangkan kaum hawa akan mengikutinya, memberi semangat, dan menunjukkan segala kelembutan yang menenangkan. Dengan begini, terbentuk relasi resiprokal yang menyenangkan.
Namun, manusia tidak bisa selamanya dalam keadaan stabil. Segala dinamika kehidupan dapat mengubah sifat seseorang secara paksa. Laki-laki yang tadinya tangguh, tetapi mengayomi, bisa menjadi sosok rapuh yang mudah emosi karena tekanan pekerjaan berlebih. Perempuan yang tenang dan mendamaikan pun juga dapat menjadi pribadi kasar dan mudah tersinggung tatkala menghadapi masalah berat.
Nah, alih-alih menuntut pasangan untuk lekas kembali ke bentuk aslinya, lebih baik saling berinisiatif untuk menggantikan perannya sampai segalanya membaik. Ambil contoh, bila laki-laki yang biasa memimpin, perempuan bisa mengambil tugas itu saat pasangannya sedang ada di titik terendah. Jika perempuan yang sering kali lembut dan menjadi penyemangat, laki-laki dapat menggantikan peran itu saat kekasihnya sedang merasa kacau. Dengan begini, terbentuk kerja sama tim yang apik, sehingga hubunganmu dengan sosok tersayang semakin kuat dan harmonis.
Kalau kamu dan pasangan ingin punya hubungan romantis yang harmonis, jangan segan untuk saling memperjuangkannya. Lakukan upaya-upaya penting tersebut demi kebahagiaan kalian berdua. Selamat mencoba dan semoga berhasil!