Ilustrasi playboy (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Meskipun sama-sama suka gonta-ganti pasangan, tapi jika dibandingkan dengan womanizer, pria playboy biasanya lebih ada effort untuk mendapatkan hati perempuan. Mereka terlihat sangat mencintai seseorang ketika sedang melakukan pendekatan.
Lalu setelah pria playboy ini berhasil mendapatkan perempuan yang diincarnya, biasanya mereka mulai berubah. Dari sebelumnya terlihat perhatian, menjadi lebih cuek. Kemudian mereka mulai menyia-nyiakan pasangannya dan mencari target selanjutnya.
Sedangkan, womanizer tidak selalu sampai ke dalam hubungan yang serius atau pacaran. Itulah kenapa perilaku ini mudah memberi rasa baper. Sebab, pria yang womanizer suka memberi harapan palsu dan terus mencari perhatian kepada perempuan lainnya.
Menurut Dr. Frank Pittman, seorang psikiater Atlanta sekaligus penulis mengatakan, seorang womanizer pandai merayu. Mereka juga cenderung ingin mengendalikan perempuan agar berada di bawahnya.
"Rayuan adalah segalanya. Mereka menjaga semua perempuan yang ada dalam hidupnya agar bisa berada di bawah kendalinya, tak membiarkan salah satu dari mereka mengendalikan dirinya," ujarnya dikutip dari Tampa Bay Times.