Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan dewasa (unsplash.com/shoeibabhn)

Menjadi perempuan di masyarakat kita bisa dibilang susah. Masih banyak yang suka mengomentari perempuan seharusnya begini dan begitu. Bahkan hingga ke ranah privasi, seperti persoalan perkawinan. Salah satu yang kerap disoroti dari kehidupan kaum hawa ialah ketika ia betah melajang.

Jahatnya, sebutan perawan tua dan olok-olok lain sering dengan mudahnya dilontarkan, padahal orang lain tidak tahu bahwa ada alasan tersendiri di balik keputusan tersebut. Itulah kenapa, sudah saatnya kita mengubah pandangan yang gak adil terhadap perempuan. Caranya, dengan memahami lima hal berikut ini.

1. Sesungguhnya dia tidak merugikan siapa pun

ilustrasi perempuan dewasa (unsplash.com/comlinedesign)

Dia menikah atau tidak, apa untung atau ruginya buat kita? Tidak ada, kan? Oleh karena itulah, perkara pernikahan menjadi sangat pribadi. Jangan sampai kita saja gak punya rencana membiayai pernikahannya, tetapi tanpa malu meributkan status lajangnya. Kelihatan usil banget, ya! 

2. Dia yang paling berhak atas hidupnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di