Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tiga wanita kantoran berjalan (Pexels.com/Alexander Suhorucov)

Setelah berkeluarga, setiap perempuan selalu dihadapkan pada dilema antara memilih berkarier atau tidak. Dari zaman dulu, pembahasan dilema satu ini seolah gak ada ujungnya. Sebenarnya gak ada yang menuntut perempuan untuk terjebak dalam pilihan berkarier atau di rumah saja. Faktanya, sikap para perempuan itu sendiri yang mengkondisikan perbandingan itu.

Attitude yang saling menyudutkan ini, akhirnya membuat perempuan serba salah dengan pilihannya. Sudahlah, ketika negara lain semakin maju dengan peradabannya, kita masih berkutat menggosipkan pilihan perempuan yang berbeda. Supaya lebih paham, coba simak beberapa alasan berikut!

1. Setiap perempuan punya alasan kuat atas pilihan terbaiknya

ilustrasi wanita karier tertawa di kantor (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap perempuan berangkat dari latar belakang yang berbeda. Belum banyak yang tahu kalau perempuan dengan strata menengah ke atas, pilihan berkarier menjadi bagian dari aktualisasi diri. Berbeda dengan latar belakang perempuan menengah ke bawah, mereka berkarier di sektor publik kebanyakan karena faktor ekonomi.

Meski alasan ini gak bisa dipukul rata pada semua perempuan, nyatanya perempuan itu sendirilah yang punya insting paling pas untuk menentukan pilihan. Di mana jiwanya merasa terpanggil, di sanalah dia akan berkecimpung. Berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, keduanya perlu ketulusan dan keikhlasan, bukan paksaan.

2. Perempuan yang confidence gak punya pikiran untuk saling mengecilkan peran

Editorial Team

Tonton lebih seru di