ilustrasi wanita berjemur di pantai (pexels.com/ronlach)
Menggunakan baby oil untuk tanning dapat memberikan efek yang berbahaya bagi kulit, terutama dalam jangka panjang. Salah satu dampaknya adalah kerusakan kulit, yang terjadi akibat sinar UV yang menembus lapisan kulit lebih dalam tanpa penghalang efektif.
Baby oil tidak memantulkan sinar matahari, sebaliknya malah membiarkan sinar tersebut meresap ke lapisan kulit yang lebih dalam, meningkatkan risiko sunburn dan kerusakan sel kulit. Selain itu, paparan berulang dapat menyebabkan perubahan pigmen, seperti bintil gelap atau hiperpigmentasi yang tidak merata.
"Hal ini dapat membuat warna kulit menjadi tidak merata, munculnya bintik-bintik akibat paparan sinar matahari, penggelapan pada tahi lalat, dan memperparah masalah pigmentasi yang sudah ada, seperti melasma," jelas Michele Farber, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group, dengan spesialisasi kanker kulit, dilansir Byrdie.
Perubahan ini terjadi karena sinar UV mempengaruhi produksi melanin dalam kulit, yang bisa merusak keseimbangan warna kulit alami dan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami risiko ini sebelum menggunakan baby oil sebagai metode untuk berjemur.