Saat ini, Indonesia sedang dilanda darurat pelecehan seksual, secara fisik maupun verbal. Berbagai media, entah itu dari media televisi, cetak, daring, atau radio, menyiarkan tentang kasus pemerkosaan. Tiga nama yang meregang nyawa di tangan predator, seperti YY di Bengkulu, NS di Sekadau Hilir, dan EP di Tangerang, hanya segelintir kasus yang berhasil terkuak dan terdengar di telinga masyarakat. Dan akhirnya ramai mewarnai halaman koran.
Artinya, sebenarnya di luar sana, banyak kasus yang tak terendus publik. Banyak perempuan yang jadi korban dan hanya memilih berdiam menanggung malu.
Menurut Ketua Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana kepada IDNtimes menyebutkan banyak korban pemerkosaan yang enggan melapor karena berbagai alasan. Mengapa?