Agita Pasaribu, Founder dan Eksekutif Director BullyID (instagram.com/agyeeta)
Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi bagian dari Bullyid dan berniat membantu sesama juga bisa menjadi volunteer di dalamnya. Ada dua opsi yang bisa kamu pilih, yakni volunteer terkait mental health dan volunteer terkait legal.
Namun, penawaran untuk posisi volunteer ini tetap harus melewati beberapa tahapan proses terlebih dahulu. Setelah mendaftar lewat website, kamu akan mendapat email berupa jadwal interview, kemudian on-boarding berupa pengenalan.
"Di dalam website kita itu ada get involved, terus ada tulisan volunteer with us. Ada dua opsi, mental health dan legal. Kalau sudah diisi, nanti ada tim yang melanjutkan via email untuk interview dan on-boarding agar lebih paham apa yang bisa mereka kontribusikan ke depannya," pungkasnya.
Dalam sesi akhir diskusi, Agita juga menerangkan jika Bullyid sedang berada pada tahap akhir pembuatan aplikasi berbasis android. Nantinya, di aplikasi tersebut korban akan bisa melapor langsung kepada satgas yang berbasis pada institusi. Hanya saja, untuk awalan pelaporan cuma bisa dilakukan dalam lingkup institusi pendidikan, yakni terhadap BEM di beberapa kampus Indonesia.
Itu dia kisah inspiratif Agita Pasaribu yang kini fokus untuk memberikan bantuan kepada para korban dan survivor dari kasus bully, diskriminasi, serta kejahatan berbasis seksual. Semoga kepedulian serta sikap baik Agita ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, ya!