Jakarta, IDN Times - Bidang ilmu Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM) telah lama dianggap sebagai wilayah yang didominasi oleh laki-laki. Perempuan kerap dianggap terlalu emosional atau perasa untuk berada di bidang STEM. Namun, seiring berjalannya waktu, kini ada beberapa perempuan yang mulai terjun ke bidang STEM.
Akhirnya, dikenal juga istilah Women in STEM (perempuan di bidang STEM). Walau begitu, tampaknya partisipasi perempuan di bidang STEM belum terlalu banyak. Masih ada gap persentase yang cukup besar dengan partisipasi laki-laki. Hal ini disebabkan juga karena kurangnya representasi perempuan di bidang STEM.
Sejalan dengan hal tersebut, Amanda Simandjuntak, CEO dan Co-Founder Markoding, terdorong untuk memberdayakan perempuan di bidang STEM. Ia membentuk wadah atau platform bernama Markoding (Mari Kita Koding). Fokus Amanda bukan hanya membangun skill teknologi pada perempuan, tetapi juga memberdayakan serta menanamkan mindset agar perempuan berani terjun di ranah STEM.
Dalam wawancara khusus bersama IDN Times pada Kamis (28/03/2024) di Pacific Place Sudirman, Amanda menceritakan perjalanannya selama membangun Markoding serta bagaimana prosesnya untuk memberdayakan perempuan di bidang STEM. Yuk, simak di bawah ini!