TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal Tentang Tren Thrifting yang Harus Kamu Tahu 

Bisa dipraktikan di Indonesia gak, ya?

Unsplash/Becca McHaffie

Apa sih thrifting itu? Bahasa gampangnya, sih belanja barang bekas. Terdengar kurang elit, nyatanya tren ini sedang berkembang di dunia dan diikuti banyak anak muda. Apa yang seru sih dari tren ini? Bukannya barang bekas itu tidak terjamin kualitas dan kebersihannya, apalagi kalau dipakai sehari-hari seperti baju? 

Simak enam seluk-beluk tren thrifting di bawah ini, yuk biar lebih jelas. 

1. Thrifting punya dampak positif pada lingkungan

instagram.com/recycledrosesguide

Sudah tahu belum kalau selain plastik, sampah paling menakutkan dan menyebalkan adalah kain dan baju bekas. Mereka butuh waktu lama untuk terurai dan gak jarang teronggok bertahun-tahun di tempat pembuangan tanpa bisa dimanfaatkan.

Untuk itu, tren thrifting pun muncul di kalangan anak muda peduli lingkungan yang menganggap bahwa dengan membeli baju bekas mereka telah berkontribusi dalam mengurangi limbah kain. 

Industri pakaian sendiri sudah banyak dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan. Tidak hanya dari sampah pakaian bekas, tetapi sejak dari proses pembuatannya yang memakan banyak sumber daya alam. 

Baca Juga: 4 Cara Mendapatkan Uang Dari Baju Bekas, Tanpa Keluar Banyak Modal

2. Bisa jadi cara menghemat pengeluaran

instagram.com/the_retro_wardrobe

Tak hanya dari pakaian, sebenarnya thrifting pun termasuk barang-barang lain seperti ornamen dekorasi rumah dan lain sebagainya. Tak hanya baik untuk mengurangi sampah, thrifting pun bisa bikin dompetmu lega, sebab harganya biasanya jauh lebih murah dari barang baru. Tidak selalu juga sih, ada pula barang bekas yang langka justru harganya melonjak pula. 

3. Thrifting berdampak baik untuk UMKM dan tentunya buruh

Unsplash/Cam Morin

Biasanya pedagang barang bekas adalah orang-orang lokal yang membuka bisnis dari kecil, bukan toko retail yang sudah besar dan punya nama. Para penganut tren ini pun percaya kalau mereka telah membantu perekonomian warga di tingkat terendah. 

Selain itu, thrifting juga bisa jadi bentuk perlawananmu pada korporasi besar di bidang fashion yang sering dikritisi karena keenggannannya meningkatkan kesejahteraan para buruh. 

4. Pakaian atau benda hasil berburu di pasar loak tak kalah unik dari yang baru

teenvogue.com

Pernah gak sih kamu menemukan pakaian atau benda yang benar-benar unik di pasar loak atau toko barang bekas? Pasti sering, itulah salah satu daya tarik dari tren thrifting ini. Siapa sangka kamu bisa menemukan sebuah barang antik dari 50 tahun lalu atau baju lawas yang bisa kamu mix and match sendiri. 

5. Munculnya istilah 'Resale Economy' yang menyaingi keberadaan toko retail

Unsplash/Nilay Sozbir

Pada umumnya, perusahaan retail besar akan memproduksi baju dalam jumlah banyak dengan waktu yang sangat cepat. Namun, dengan adanya tren thrifting, muncul istilah resale economy yang jumlahnya terus meningkat sejak tahun 2018 lalu. Bahkan dalam 2019 Resale Report peningkatannya akan terus positif hingga tahun 2023. 

Baca Juga: 5 Tips Agar Tetap Stylish dengan Baju Bola Kamu! 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya