Andrea Neysa Ardelia, Founder gerakan Indonesia Bebas Bully (IBB). (dok. Andrea Neysa Ardelia)
IBB memiliki dan mengusung banyak program dengan tujuan meningkatkan edukasi bullying pada masyarakat. Andrea menyebutkan, program yang rutin adalah membuat konten di feeds Instagram terkait edukasi bullying. Mulai dari macam-macam bullying, dampak, hingga alasan seseorang melakukan bullying. Selain itu, ada juga program People Who Inspire yang membagikan kisah influencer atau artis yang pernah berjuang dalam kasus bullying.
IBB juga sering kali berkolaborasi dengan komunitas atau organisasi lainnya. Adapun program 'Ruang Bicara' menyediakan wadah bagi para korban bullying untuk bercerita keresahan dan permasalahannya. Terakhir adalah program '15 Seconds Time' yang berisi video 15 detik dari para pengurus IBB dan berisi pesan motivasi.
Andrea menyebutkan, nama 'Indonesia Bebas Bullying' mungkin menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah Indonesia benar-benar bisa bebas dari kasus bullying? Menurut Andrea, jika berpikir secara realistis, mungkin itu memang hal yang mustahil. Namun, tujuan dari IBB adalah meningkatkan pendidikan moral terkait bullying.
"Bullying ini memang susah untuk hilang sepenuhnya. Namun, goals yang ingin IBB capai adalah meningkatkan pendidikan moral, gimana caranya orang-orang harus paham bullying itu apa dan dampaknya bagaimana. Lalu, kenapa bullying itu berbahaya sekali, bukan hanya untuk korban, namun untuk pelaku juga," katanya.
Jika masyarakat sudah paham urgensi dari kasus bullying, maka mereka pun akan semakin aware. Andrea juga berharap, mungkin nantinya akan semakin banyak orang yang menyuarakan kasus bullying.
Dengan begitu, kasus ini memang gak hilang sepenuhnya, namun setidaknya bisa berkurang. Selain itu, Andrea juga berharap IBB bisa semakin melebarkan sayapnya dalam meminimalkan kasus bullying di Indonesia.
"Harapannya adalah kita harus banyak program yang berkolaborasi dengan eksternal, jadi kita bisa nge-reach semakin jauh. Aku punya mimpi, IBB bisa bekerja sama dengan Kemendikbud. Kalau gak salah, pak Nadiem pernah mencetuskan 3 dosa dalam pendidikan, salah satunya perundungan. Aku berharap, one day, IBB bisa membantu kementerian untuk menanggulangi itu," harapnya.