ilustrasi berjemur (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Banyak orang mengira bahwa paparan sinar matahari secara teratur dapat menyediakan cukup vitamin D. Namun, para ahli menjelaskan bahwa sebenarnya hal itu sedikit lebih rumit. Green mengatakan, bahwa paparan sinar matahari memicu konversi 7-dehidrokolesterol menjadi pra-vitamin D3 dan akhirnya menjadi vitamin D3.
Ciraldo menambahkan, meski tabir surya menghalangi kemampuan kulit untuk mensintesis vitamin D, berjemur saja tidak akan pernah cukup bagi orang untuk menghasilkan kadar vitamin D yang sehat. Jadi, walaupun tabir surya berpotensi menghambat asupan vitamin D, risiko paparan sinar matahari yang berkepanjangan tidak lebih besar daripada manfaat mendapatkan vitamin D.
Intinya, sunscreen memang bisa mencegah tanning, tetapi ada waktu tertentu di mana kamu tetap mendapatkan kulit kecokelatan walaupun sudah mengaplikasikan sunscreen. Yuk, rawat kulitmu mulai sekarang karena kulit sehat itu investasi jangka panjang!