Monochromatic adalah sebuah gaya dengan menggunakan satu warna saja untuk atasan hingga sepatu. Perpaduan ini dikenal dengan nama head to toe style.
Kamu bisa mengenakan warna apa aja, asalkan warna tersebut masih dalam satu kelompok besar warna yang sama. Dilansir dari With Wonder And Whimsy dan Stylishly Me, inilah aturan ketika mengenakan monochromatic style.
Semua orang boleh mengenakan warna yang disukai, di luar perkara cocok atau tidak. Meski begitu, akan lebih baik jika kamu mengetahui warna andalanmu. Warna yang cocok akan menunjang warna kulit, membuatmu terlihat segar, dan menawan.
Patokan lainnya adalah dengan melihat warna rambutmu. Rambut blonde akan sangat cocok dengan pakaian warna navy.
Sederhananya, gradasi warna adalah perpindahan warna utama menjadi warna yang lebih lembut maupun gelap. Jangan menganggap bahwa hanya ada satu warna biru atau hijau, dan semuanya tidak memiliki nama serta ciri khas.
Contohnya, warna hijau memiliki banyak gradasi di dalamnya seperti lime, mint, pine dan sebagainya. Cobalah untuk mengeksplor gradasi warna sebanyak-banyaknya!
Uniknya, setiap warna dibagi lagi menjadi golongan warna hangat dan warna dingin. Contohnya, warna pink, di mana warna rose termasuk ke dalam warna hangat sementara warna hot pink cenderung menjadi warna dingin.
Kamu bisa memilih untuk menggunakan satu warna dingin ataupun hangat saja. Akan tetapi, memadukan keduanya juga bisa menghasilkan penampilan yang menarik!
Ada kalanya, kamu mengenakan gradasi yang berbeda meski masih dalam satu tema. Tema besarnya adalah warna merah, namun kamu mengenakan tiga gradasi yaitu berry, mahogany, dan rose. Tempatkan warna tersebut di area tubuh yang 'memerlukannya'.
Contohnya adalah warna gelap akan menciptakan ilusi mengecilkan. Jika pinggulmu cukup lebar, maka samarkan dengan celana warna mahogany. Warna berry dan rose yang lebih muda, bisa kamu tempatkan sebagai blouse atau sepatu.
Jangan hanya fokus pada warna, sehingga lupa kesesuaian pakaian. Jika kamu mengenakan atasan longgar, lebih pas jika dipadu dengan celana skinny. Contohnya, saat mengenakan pakaian berkilau sebagai atasan, kamu bisa pilih celana polos sebagai penyeimbang.
Bermainlah juga dengan berbagai kain, mengenali, dan memadukannya! Kamu bisa mengenakan kain sutra, wol, beludru, dan sebagainya.
Berpakaian dengan satu warna yang sama, mungkin akan terlihat membosankan. Salah satu solusinya adalah memasukkan unsur pola atau motif ke dalam penampilan. Kamu bisa memilih hijab, blouse, dress, atau celana yang bermotif.
Kenakan hanya satu atau dua item dengan motif supaya tidak terkesan heboh. Kamu mungkin akan sedikit kesusahan karena juga wajib memperhatikan warna dari motifnya.
Tidak ingin mengenakan pakaian dengan motif? Cobalah untuk menarik perhatian sekitar dengan mengenakan aksesori. Tidak perlu mengenakan semua aksesori yang ada, kamu bisa menambahkan salah satunya yang disesuaikan dengan style-mu.
Pilihlah bros, anting, jepit, atau belt! Tak hanya aksesori berupa perhiasan, hiasan pada sepatu, kancing, atau kamera yang dikalungkan, sudah bisa melengkapi penampilanmu lho!
Selain aksesori dan motif, kamu juga bisa memberi layering pada penampilanmu. Layering artinya bertumpuk, yang mana kamu mengenakan dua hingga tiga lapis pakaian atau aksesori sehingga terlihat bervolume.
Contohnya, ketika kamu mengenakan blazer, cardigan, sweater, atau detail baju berupa puff dan ruffle.
Ternyata, berpenampilan dengan satu warna from head to toe itu, bisa terlihat menarik juga. Coba kamu praktekkan dengan baju yang kamu miliki!