Ayu Kartika Dewi: "Perempuan Berhak Memilih!"
Nama Ayu Kartika Dewi sempat menjadi trending di dunia maya setelah dirinya resmi dilantik sebagai staf khusus kepresidenan. Perempuan kelahiran tahun 1981 ini dikenal sebagai aktivis pejuang toleransi yang mendirikan Sabang-Marauke, program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia yang bertujuan untuk menanamkan semangat toleransi.
Sebelumnya, Ayu sempat menjadi guru SD di Maluku Utara selama 1 tahun. Di sini, Ayu melihat ketidaksetaraan gender yang dialami murid-murid perempuannya.
Kemarin, Senin (25/11) Ayu menceritakan perjalanan hidupnya di program #NgobrolSeru by IDN Times, serial "Perempuan Bicara, dari Legislasi ke Eksekusi", di Studio IDN Media di Jakarta. Seperti apa keseruannya?
1. Orangtua Ayu sangat menjunjung tinggi pendidikan. Sejak kecil, Ayu terbiasa membaca buku dan wajib mengikuti les bahasa Inggris
Rasa cinta Ayu terhadap dunia pendidikan diturunkan dari orangtuanya. Sejak kecil, Ayu terbiasa membaca buku dan mengikuti les bahasa inggris. Menurutnya, hal ini adalah previllege-nya sebagai seorang anak.
"Saya punya orangtua yang sangat peduli dengan pendidikan. Sejak kecil rumah saya penuh dengan buku, saya juga ikut les bahasa inggris. Itu investasi yang mereka lakukan untuk saya," papar lulusan fakultas Ekonomi, Airlangga ini.