Femilia Nurcahyarini, Founder I AM Woman Indonesia (dok. pribadi/Femilia Nurcahyarini)
Di awal 2021, Femilia berinisiasi untuk membuat platform I Am Woman Indonesia. Keikutsertaannya dalam kegiatan dari Rahim dan Janin, menyulut Femilia untuk melakukan kegiatan inspiratif yang serupa.
“Saya terus lihat ke dalam diri sendiri gitu. Ya ampun kok, aku sendiri deh kayaknya yang bukan apa-apa gitu kan. Jadi, akhirnya dari situ tergerak. Setelah aku keluar dari sini, setelah kegiatan ini selesai, aku gak boleh berhenti sampai di sini. Aku harus belajar dan aku akan tetap nyari nih apa yang aku mau. Dan suatu saat, aku juga pengen jadi founder seperti mereka. Jadi itulah aspek juga atau titik juga ada keinginan untuk bikin platform,” ungkapnya.
I Am Woman Indonesia merupakan ruang belajar bersama untuk menemukan potensi diri. Femilia menyebut bahwa setiap perempuan harus berdaya dan bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk itu, I Am Woman mengadakan berbagai kegiatan offline maupun online yang membahas self development.
Ada I Am Woman Visit yang merupakan kegiatan offline mengunjungi tempat-tempat yang ada di Surabaya. Fokusnya belajar dan saling berdiskusi dengan perempuan-perempuan lain untuk saling meningkatkan value diri.
I Am Woman juga membuat I Am Woman Ambassador yang terdiri dari perempuan berusia 17-25 tahun. Adanya I Am Woman Ambassador mendorong para perempuan untuk aktif memberikan pengaruh baik pada lingkungan sekitarnya.
Femilia menuturkan, “Jadi memang I Am Woman Ambassador ini mengacu pada moto kita. I Am itu sebenarnya singkatan. Inspiring, aktif, dan menakjubkan.”
Untuk mewujudkan moto tersebut, maka ada beberapa I Am Woman Ambassor yang bisa berbagi banyak hal. Baik sebagai pemateri, sharing konten, atau aktif di kegiatan positif lainnya untuk menunjukkan bahwa mereka menakjubkan sebagaimana adanya mereka.
“Saya sih berharap dengan adanya ambasador di I Am Woman Indonesia ini, mereka tidak hanya menginspirasi orang lain, tapi secara pribadi mereka sendiri, mereka juga tumbuh gitu. Jadi inspirasinya dapet, tapi secara value-nya mereka juga semakin naik level,” pungkasnnya.
Femilia juga menemukan cerita bahwa ada yang ditolak di depan umum hanya karena kurang good looking. Kehadiran I Am Woman Ambassor mampu mendorong perempuan yang semula merasa bukan siapa-siapa, menjadi lebih berarti lagi. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi tagline dari I Am Woman, yaitu transform to inspire.
“I Am Woman Ambassador ini bentuk untuk kita bisa membuktikan kalau yang tadinya bukan siapa-siapa, akhirnya ketika ikut I Am Woman Ambassador, dia bisa jadi pemateri, dia bisa jadi moderator, dia bisa jadi MC,” sebutnya.
Lebih lanjut katanya, “Itu menggambarkan kalau kita tuh dulu yang bukan siapa-siapa, kita bisa lho buat transformasi untuk jadi versi terbaik seperti yang sebelumnya."