Kinanti Sekar Rahina saat kolaborasi di karya Jemek Supardi dengan judul Napas. (Dok. Istimewa)
Saat ditanya di mana saja pentas yang paling berkesan, perempuan kelahiran Yogyakarta, 26 Juli 1989 ini mengatakan apabila semua pentas berkesan baginya.
"Tiap negara punya cerita masing-masing, yang itu membuat saya pengin balik lagi. Karena saya melihat teman-teman di luar negeri mengapresiasi karya seni Indonesia. Jadi di tiap negara, saya menemui orang-orang yang terkagum dengan budaya kita," ujarnya.
Selama perjalanannya memperkenalkan seni tari, Kinanti pernah membawakan tari tradisi nusantara dari daerah Bali, Jawa, dan Sunda ke Kazakhstan melalui tari tunggal. Selain itu, ia juga pernah mengenalkan teater boneka di Amsterdam, Belanda dengan menyinggahi total 30 kota.
Penari yang juga pernah pentas di Jepang dan Thailand itu mengaku mencintai dunia tari dan ingin terus mengajar. Menurutnya, mengajar anak-anak adalah bagian yang paling berkesan karena meskipun capek, ia dengan riang gembira melakukannya.
"Saya bertemu banyak orang, itu membuat saya jadi berguna, bahwa saya bisa memperkenalkan kepada mereka seni budaya itu penting bagi mereka. Untuk pendidikan karakter anak zaman sekarang, apa pun yang sudah masuk ke Indonesia, baik itu genre hip hop atau KPop diperbolehkan, karena kita tidak bisa menghentikan perubahan zaman. Dengan kita memperkenalkan seni tari lewat sanggar atau sekolah membuat anak bisa menghargai hidupnya," ungkapnya pada IDN Times.