Grand opening D'Xpert Clinic (DXP) pada Kamis (20/7/2023) di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. (IDN Times/Nisa Zarawaki)
Salah satu treatment utama yang dihadirkan oleh DXP adalah face contouring. Menurut dr. Andy, permintaan face contouring di Indonesia memang semakin tinggi permintaannya. dr. Andy menambahkan, face contouring membuat kita tetap jadi diri sendiri, tetapi 'diperbaiki' agar lebih proporsional.
"Treatment face contouring yang diminati pun berbeda-beda. Pasien yang lebih berumur di rentang 30-60 tahun, cenderung menginginkan perawatan skin rejuvenation dan anti-aging, termasuk anti aging contouring (lifting & tightening). Saat ini, pasien klinik kecantikan semakin muda, yaitu di bawah umur 30 tahun. Apabila sebelumnya pasien berumur 20-30 tahun hanya fokus pada perawatan kulit wajah seperti facial, kini mereka cenderung mencari perawatan atau tindakan face contouring yang umumnya menggunakan tiga metode, yaitu botox, filler, dan tarik/tanam benang (thread lifting)," tambah dr. Andy.
Kenaikan minat face contouring pun gak terlepas dari tren Korean beauty. Selain itu, fenomena zoom dysmorphia yang muncul akibat pandemik, juga turut mendorong tren tersebut karena masyarakat menginginkan tampilan wajah lebih baik saat terlihat di layar, termasuk juga untuk aktivitas sosial media. DXP pun mengungkapkan bahwa bagian wajah yang paling sering mendapatkan permintaan untuk diperbaiki adalah dagu dan rahang (jawline), sehingga membuat wajah bagian bawah membentuk huruf V.
Menempati posisi kedua adalah hidung, demi mencapai bentuk bentuk wajah lebih proporsional. Setelah itu, perawatan pengencangan dan pencegahan kerutan wajah seperti botox juga banyak diminati pasien lebih muda. Tentunya, facial dan laser juga tetap memiliki banyak peminat karena fungsinya dalam meningkatkan produksi kolagen, mampu memberikan tampilan kulit glowing serta cerah.