Farhanah Fitria Mustari, Managing Director Yayasan Teman Saling Berbagi (dok. Farhanah Fitria Mustari)
Sejak kecil, perempuan yang akrab disapa Hana ini, terbiasa merayakan ulang tahun. Perayaannya selalu mengundang anak panti asuhan ke rumah. Namun, mindset-nya waktu itu hingga beranjak dewasa makin berubah.
“Yang dulu diyakini oleh saya dan keluarga itu, konsep menyantuni anak yatim adalah mengundang mereka ke acara ulang tahun dan pengajian,” katanya.
Bagi Farhanah, konsep menyayangi ini cukup bias karena apa yang kita pikir baik belum tentu baik bagi orang lain. Berawal dari refleksi pribadinya, ia merasa ada ketimpangan hidup saat anak panti asuhan melihat orang lain meniup lilin ulang tahun bersama orangtua masing-masing.
“Akhirnya dari situ, saya mulai berpikir bahwa sepertinya stigmanya terlalu dikasihani sehingga banyak orang yang keliru secara empati. Akhirnya pas saya lulus dari S1, saya mulai penasaran dengan panti asuhan. Penasaran saya ini tuh membuktikan kalau plang panti asuhan itu tampaknya ada di setiap kecamatan, artinya kita jalan dikit tuh kita ketemu sama panti asuhan,” lanjutnya.
Keresahan ini membawa Farhanah menelusuri langsung bagaimana pola kehidupan yang ada di panti asuhan. Ternyata, hal ini membuka matanya bahwa kehidupan di panti asuhan pun sama seperti masyarakat pada umumnya. Pasalnya, selama ini ia banyak menemukan pemikiran masyarakat bahwa panti asuhan hanya sebatas berbagi kebaikan melalui donasi, pengajian, dan ulang tahun.
Lebih lanjut, Farhanah menerangkan bahwa, “Kadang kita melihatnya ‘Oh karena mereka berbeda, maka saya harus mengasihani mereka dengan begitu berlebihan.' Ternyata pas saya lihat, mereka hidup juga dengan teman sebayanya, ketawa biasa, bercanda biasa, juga makan bareng biasa gitu. Maksudnya, gak ada satu pun sudut pandang yang bikin saya merasa bahwa panti asuhan adalah faktor pembeda untuk memperlakukan mereka.”
Di tahun 2018, mulailah ia merintis komunitas yang akhirnya bertransformasi menjadi Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB). Melalui YTSB, Farhanah percaya bahwa setiap anak memiliki peluang untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka masing-masing dengan cara yang berbeda.