Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta
Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Intinya sih...

  • Koleksi "Reforged" Studio 133 BIYAN menghadirkan pakaian kerja dengan siluet fungsional dan bahan utilitarian yang dire-interpretasi dalam bahasa modern.

  • Palet warna koleksi ini mulai dari cokelat dan abu-abu hingga melebar ke hijau, biru, merah, oranye, serta denim biru dan hitam sebagai simbol transformasi.

  • Detail halus craftmanship seperti konstruksi twisted, embroidery lembut, dan beading yang nyaris berbisik menjadi nadi utama koleksi ini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ada koleksi yang sekadar memamerkan pakaian dan ada koleksi yang membuka percakapan tentang siapa kita, dari mana kita berasal, serta bagaimana identitas dibentuk. Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged”, hadir tepat di titik itu. Koleksi ini bukan hanya perayaan fashion, tetapi sebuah refleksi sunyi tentang waktu, ketahanan, dan keindahan yang bertahan karena ia telah ditempa.

Diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta, pada Senin, (1/12/2025), “Reforged” membawa penonton kembali pada akar industri, pakaian kerja, bahan-bahan utilitarian, siluet fungsional, dan jejak-jejak craftmanship yang tidak pernah kehilangan nilai. Namun yang membuat koleksi ini terasa relevan adalah bagaimana Studio 133 BIYAN mengolah semua itu menjadi sesuatu yang modern, lembut, dan penuh kemungkinan.

Reforged merefleksikan transformasi, membangun ulang, memikirkan kembali, dan merayakan keindahan yang bertahan,” tulis BIYAN, dalam rilis yang diterima IDN Times soal koleksi terbarunya.

1. Kembali ke akar industri dengan esensi keindahan dari ketahanan

Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Studio 133 BIYAN memulai musim panas 2026 dengan tatapan yang tenang, sebuah perhatian pada permukaan yang menua, pada pakaian kerja yang lahir dari resiliensi, pada keindahan yang tetap ada karena ia bertahan. Koleksi “Reforged” seperti mengajak penonton kembali pada masa ketika pakaian dibuat untuk fungsi, martabat, dan keahlian tangan yang tak pernah tergantikan.

Siluet yang ditampilkan mencakup jaket utilitarian berstruktur, jumpsuit longgar, celana baggy, bentuk cocoon, hingga tunik yang bergerak mengikuti tubuh. Semua ini kemudian dire-interpretasi dalam bahasa modern yang lebih rileks, lebih cair, dan terasa sangat kontemporer. Material seperti denim, katun, linen, nilon, dan sutra pun memberikan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.

“Kami melihat kembali esensi pakaian kerja, lalu membentuk ulang dengan sikap modern,” ungkap BIYAN.

2. Palet bumi yang bertransformasi menjadi warna hidup

Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Warna-warna di koleksi ini dibuka dengan cokelat, abu-abu, dan warna bernuansa netral lain yang mewakili dunia industri, debu, logam, dan masa yang telah menua. Namun seiring runway berjalan, palet itu perlahan melebar. Hijau, biru, merah, oranye, dan tentu saja denim biru serta hitam muncul sebagai simbol transformasi.

Motifnya juga tak kalah signifikan, mulai dari geometrik primitif, polka dots, garis-garis, checks, hingga ilustrasi puitis hewan-hewan terancam punah. Motif tersebut seperti catatan visual tentang dunia yang terus berubah, sekaligus pengingat hal-hal yang perlu dijaga. Pola dalam koleksi ini bukan sekadar dekorasi, tetapi memori yang dijahit ke dalam pakaian.

3. Craftsmanship dari ketelitian yang bekerja dalam senyap

Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Studio 133 BIYAN selalu dikenal dengan craftmanship-nya dan “Reforged” menjadikannya nadi utama koleksi. Tidak ada kemewahan yang berteriak, tetapi detail halus yang mengalir, konstruksi twisted, embroidery lembut, dan beading yang nyaris berbisik.

Setiap detail terasa seperti “tanda tangan kecil” yang tidak mendominasi, tetapi memberi karakter. Dalam era ketika banyak brand mengejar efek dramatis, Studio 133 BIYAN memilih kejujuran. Keindahan yang sengaja ditahan, tetapi justru mampu membekas lebih dalam.

“Setiap detail adalah bentuk devosi kecil, bukan melalui volume, tetapi kehadiran,” tulis BIYAN kembali, dalam rilis yang diterima IDN Times.

4. Formasi duo dan trio di runway, tafsir baru atas konsep genderless fashion

Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Salah satu momen paling kuat dari pertunjukan ini adalah ketika runway dibuka oleh pasangan model twin formation dengan penampilan unisex, sebuah penghormatan terhadap presentasi ikonik Studio 133 BIYAN di era 90-an. Mereka berjalan berdampingan dengan langkah yang selaras namun penuh perbedaan subtil, seolah menegaskan bahwa identitas tidak harus tunggal untuk bisa harmonis.

Tidak hanya berpasangan, beberapa model juga tampil bertiga, menciptakan ritme visual yang unik. Derap kaki yang kompak menggema di ruang pertunjukan. Langkah-langkah itu memecah fokus penonton dan menghadirkan energi yang benar-benar genderless. Bukan sekadar laki-laki atau perempuan, tetapi individu.

Dalam gaya berjalan mereka, ada kejujuran: fashion kini lebih cair, lebih bebas, dan tidak lagi membatasi siapa yang boleh memakai apa. Formasi yang berubah-ubah juga menjadi metafora atas identitas yang terus membentuk ulang diri.

5. Ruang berkarat sebagai latar

Studio 133 BIYAN Spring/Summer 2026 “Reforged" diluncurkan di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta. 1 Desember 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Runway koleksi ini dibentangkan di depan rumah berlapis seng tua dengan tembok berkarat, garis-garis tak sempurna, dan tekstur kasar, sebuah kontras yang disengaja terhadap kehalusan setiap busana yang melintas. Tidak ada yang dipoles untuk terlihat “cantik”, ruang tersebut dipertahankan apa adanya, membiarkan sejarahnya berbicara.

Kejujuran ruang itu memperkuat narasi koleksi, bahwa keindahan tidak selalu lahir dari kesempurnaan, tetapi dari ketahanan. Ruang yang tidak disunting itu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara benda-benda yang bertahan dan identitas yang terus ditempa ulang. Dalam kejujuran yang kasar itu, muncul sebuah keanggunan yang berbeda, membumi, mentah, dan nyata.

Dengan “Reforged,” Studio 133 BIYAN tidak hanya menyajikan koleksi Spring/Summer 2026, tetapi juga perenungan tentang ketahanan dan transformasi. Dari siluet utilitarian hingga detail halus, dari palet industri hingga warna-warna hidup, dari formasi runway duo dan trio yang genderless hingga latar rumah seng yang dibiarkan jujur, semuanya bekerja sebagai narasi yang menyatu.

Koleksi ini membisikkan satu pesan, bahwa identitas seperti pakaian bisa dibangun ulang, dibentuk kembali, dan tetap indah meski ditempa waktu. “Reforged” bukan sekadar tema, melainkan undangan untuk melihat ulang apa yang bertahan dan apa yang mungkin.

Editorial Team