Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
dok. IDN Times

Buat kamu yang cewek, apa yang kamu rasakan jika seseorang menyebut "Kamu lagi PMS ya? Kok bawaannya emosian dan baperan?" Pasti ada yang sebal, ada juga yang tidak terima. Seakan-akan, cewek itu akan selalu emosian dan terbawa perasaan setiap bulannya.

Namun beda halnya dengan Fransiska Dimitri Inkiriwang, salah satu pendaki perempuan pertama dari Indonesia yang mencapai Puncak Everest. Ia justru menganggap emosi sebagai hal yang positif dan menuntunnya hingga mencapai prestasi tersebut. Yuk kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Deedee tidak pernah murka melihat masyarakat sering mengaitkan perempuan dengan baper. Baginya, ini justru sebuah keuntungan

dok. IDN Times

"Emosi itu penting menurut saya. Emosi itu seperti kompas untuk apa yang terjadi dari hidup kita. Kita sedih karena apa? Mungkin ada hal yang tidak bisa kita capai atau ada perasaan yang belum bisa disampaikan," jelasnya. Oleh karena pemahaman tersebut, ia menganggap baper sebagai privilege yang memandu emosinya ke arah tertentu. 

2. Emosi justru membantunya untuk berpikir realistis dan tidak memaksakan diri. Terlebih, saat melakukan pendakian yang menantang

Editorial Team

Tonton lebih seru di