Margin Wieheerm telah resmi menjadi istri dari Ali Syakieb hari ini (6/2/2021). Di usianya yang baru 20 tahun, pesona Margin kala memakai kebaya semakin terpancar. Gak hanya kebaya adat Sunda yang ia kenakan di hari pernikahan, ada juga beberapa kebaya lain turut curi perhatian.
Berikut beberapa inspirasi kebaya Margin Wieheerm yang telah IDN Times rangkum. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Bertempat di Bandung, perjalanan rumah tangga Ali Syakieb dan Margin Wieheerm baru saja dimulai hari ini. Tepat pukul 09.00 WIB pagi tadi, Margin dan Ali menggelar akad nikah dengan nuansa adat Sunda.
Gak selalu putih, Margin memesona kenakan kebaya panjang model sabrina yang berwarna keemasan. Terkesan mewah dipenuhi oleh payet, serta dipadukan rok dari kain batik parang yang senada dengan busana Ali Syakieb. Tak lupa, disematkan mahkota siger, lima kembang goyang, dan ronce melati.
Sebelum menggelar pernikahan hari ini, Margin dan Ali telah melangsungkan prosesi tunangan pada 23 Januari lalu. Pilihannya jatuh pada kebaya bernuansa kalem.
Diikuti oleh para bridemaids, Margin tampil menawan berbalut kebaya kutubaru modern saat memasuki venue pertunangan. Sungguh lembut, warna salem dari kebaya yang dipadukan dengan rok batik. Tambahan selendang dan bros susun melengkapi tampilannya.
Dalam salah satu pemotretannya, wanita berdarah Pakistan ini sukses bikin pangling. Pasalnya, selama ini Margin kerap tampil dalam busana bernuansa Timur Tengah. Kali ini, ia mengenakan kebaya dan riasan khas Jawa.
Kebaya kutubaru brokat ini dirancang oleh Intan Avantie, tampak serasi dipadu dengan rok songket. Warnanya campuran hitam dan hijau pinus, mulai dari kebaya hingga selendang yang menjuntai panjang. Sanggul yang dipakai Margin makin mengentalkan adat Jawa.
Terlihat pada foto di atas, kebayanya dibuat begitu berkelas dengan desain transparan pada bagian pundak dan lengan. Kebaya warna hitam terkesan standout dengan detail payet berwarna putih.
Nuansa Lampung makin terasa kental dari aksesori yang dikenakan Margin. Mahkota yang dipakai adalah siger pepadun, identik dengan 9 buah lekukan.
Ada pula gelang kenui atau gelang burung, gelang kano, gelang bibit. Selain itu juga ada kalung siger berbentuk bulan sabit, ikat pinggang serratei, dan membawa buah manggis.
Tanggal 2 Februari lalu telah diadakan prosesi lanjutan yaitu pengajian, siraman, dan ngaras. Pada prosesi ngaras, Margin tampil dengan kebaya kutubaru modern berwarna biru. Dilengkapi stagen berwarna lilac dan rok dari kain batik. Ada tambahan bros di bagian dada yang membuatnya terlihat elegan.
Itulah beberapa kebaya Margin Wieheerm yang kental dengan berbagai adat. Menarik banget, ya!