Ilustrasi kerutan dan garis halus (pexels.com/Engin Akyurt)
Sebagai area kulit yang paling terekspos, wajah sangat rentan terhadap munculnya kerutan. Ketika mengangkat alis, tersenyum, mengerutkan dahi, atau tertawa, ekspresi ini menciptakan garis pada wajah. Ketika muda, garis ini akan hilang saat wajah kembali rileks, tetapi seiring bertambahnya usia, garis-garis tersebut menjadi permanen.
"Jika mengerutkan dahi, beberapa orang akan memiliki satu garis di tengah dahi, sementara yang lain memiliki dua garis, karena anatomi setiap orang sedikit berbeda," kata Prof. Rachel Watson, Direktur Eksekutif di A*Star Skin Research Labs dan Skin Research Institute of Singapore, dikutip The Guardian.
Di usia 40-an dan 50-an, garis-garis semakin banyak muncul di bawah mata dan sekitar mulut, yang semakin terlihat karena semakin dalam. Di usia 60-an dan seterusnya, kerutan dapat muncul di seluruh wajah, dengan kerutan paling menonjol memiliki kedalaman lebih dari 2mm. Berikut beberapa lokasi kerutan dan garis halus pada wajah:
- Kerutan pada dahi: Terlihat saat mengerutkan dahi
- Kerutan glabellar: Kerutan vertikal yang terbentuk di antara alis di dahi
- Smile wrinkles: Kerutan yang nampak di sekitar mulut atau pipi
- Garis halus di pipi
- Lipatan nasolabial: Lipatan pada kulit yang memanjang dari kedua sisi hidung hingga ke sudut mulut
- Garis marionette: Kerutan di sudut mulut
- Garis leher