Kisah Putri Ariani, Mengubah Keterbatasan Jadi Bakat untuk Raih Impian

Jakarta, IDN Times - Keterbatasan bukanlah sebuah halangan untuk meraih prestasi. Hal inilah yang coba dibuktikan oleh Putri Ariani. Tidak hanya menjadi pemenang dalam kompetisi bergengsi Indonesia's Got Talent, Putri juga menjadi salah satu penyanyi resmi dalam theme song Asian Para Games 2018.
Ditemui dalam acara #RealTalk, program kerja sama antara Instagram dengan IDN Media yang diadakan pada Jumat (28/2/2020) silam di Kantor IDN Media, Putri menceritakan mengenai perjuangan dalam menggapai impiannya menjadi seorang penyanyi ternama. Penasaran dengan kisahnya? Simak ulasannya berikut ini.
1. Keterbatasan Putri diketahui disebabkan kelahirannya yang premature di usia 6 bulan 18 hari
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Instagram berkolaborasi dengan IDN Media tersebut diketahui bahwa Putri kehilangan indra penglihatannya sejak ia lahir. Hal ini disebabkan karena ia lahir di usia 6 bulan 18 hari akibat adanya gejala plasenta previa.
"Putri itu lahir di usia 6 bulan 18 hari karena terkena plasenta previa, di mana ari-ari menghalangi jalan keluar. Kemudian, Putri ditempatkan di inkubator selama 3 bulan. Namun, ketika keluar dokter merasa ada yang gak beres dan pertama kali dikira katarak. Lalu Putri dirujuk ke Singapura. Nah, di sana baru diberitahu bahwa Putri terkena penyakit pada indra penglihatan dan harus melakukan operasi," cerita perempuan yang pernah menyabet gelar Indonesia's Got Talent 2014 itu.
Sayangnya, operasi yang dilakukan tidak berjalan dengan mulus. Akan tetapi, Putri mengatakan orangtuanya tetap membawanya ke tempat pengobatan alternatif. Namun, pada usia 3 tahun Putri berkata pada kedua orangtuanya tersebut bahwa dirinya menerima kondisinya bagaimana pun itu.
"Operasi itu gak berhasil. Tapi mamah dan papah gak diam aja. Mereka membawa aku ke pengobatan alternatif. Namun, karena merasa lelah, Putri bilang kalau Putri menerima kondisinya yang seperti itu," imbuhnya.