Berawal dari unggahan foto akun instagram @HidayatAlsalam pada bulan Januari 2018 lalu yang memposting dan menceritakan tentang kisah seorang nenek penjual pecel sayuran membuat saya ingin lebih tahu dan mendengar langsung kisah dari sang nenek penjual pecel tersebut.
Akhirnya saya menemui Mbah Sumiyah atau Mbah Pecel—begitu biasa disapa—di kediamannya di Jl. Kp. Sabi Rt 02, Bencongan Indah, Kelapa Dua, Tangerang pada hari Selasa (13/3). Saya di sambut dengan ramah sekali padahal baru pertama kali saya berjumpa. Setiap harinya Mbah Pecel berkeliling memikul bakul pecel dengan tubuh mungilnya sekitaran perumnas 1,2,3 Cibodas, Tangerang dengan berjalan kaki di mulai dari Jam 3 sore sampai sekitar pukul 7 malam sudah pulang ke rumah.
Dengan usianya yang sudah tidak lagi muda, yaitu berumur 70 tahun, perempuan asal Kota Sragen, Jawa Tengah tersebut masih terlihat sehat dan kuat berkeliling. Mbah Pecel tinggal di Tangerang seorang diri.
Menurut saya seseorang yang menginspirasi tidak bisa dinilai hanya dari seberapa banyak harta yang ia peroleh, tetapi seberapa berpengaruh hidupnya untuk banyak orang. Di sini saya ingin menceritakan pelajaran hidup dari seorang Mbah Pecel.
Berikut 6 hal yang saya petik dari wawancara bersama Mbah Pecel, khususnya kalian perempuan muda wajib baca.