Surabaya, IDN Times - Pukul empat sore, matahari mulai meredup di kawasan Surabaya Selatan. Belum selesai memarkirkan motor, S, bocah laki-laki berusia lima tahun berlari-larian menyambut saya.
Ia menunjukkan rasa penasarannya lewat pertanyaan-pertanyaan polos khas anak-anak. "S memang rasa ingin tahunya tinggi, Mbak," ujar salah seorang perempuan yang ikut mengurus Yayasan Abdi Asih.
Pendiri Yayasan Abdi Asih, Liliek Sulistyowati atau lebih akrab disapa Vera, masih berada di luar. Saya menunggu sebentar. Tak kurang dari 10 menit, ia datang. Perempuan berusia 60 tahun ini, pun bersedia membagikan kisahnya kepada IDN Times.