ilustrasi perempuan dengan affordable luxury fashion (pexels.com/Pixabay)
Dalam dunia fashion, ada istilah piramida fashion yang mengacu pada posisi suatu brand dalam pasar. Ada berbagai pendapat tentang piramida ini, namun kebanyakan membaginya dalam 4 hingga 6 segmen.
Dua posisi teratas selalu diduduki oleh haute couture dan ready to wear fashion yang merupakan merek mewah dengan kualitas dan harga tinggi. Sementara posisi terbawah ditempati oleh mass market dengan kualitas dan harga yang rendah. Lantas, bagaimana dengan mid-tier luxury brand?
Mid-tier luxury brand atau biasa disebut dengan affordable luxury mengambil segmen tengah dalam piramida fashion ini. Stephany Jackson, founder dari agen rekrutmen luxury fashion, SJR London mengungkapkan dalam laman resminya, bahwa mid-tier luxury brand merupakan barang-barang yang dirancang dengan cermat, sedikit mewah, namun masih terjangkau untuk konsumen yang ingin memanjakan diri.
“Pada intinya, kemewahan yang terjangkau adalah tentang mendapatkan nuansa mode kelas atas, bahannya, ukurannya, dan rasa percaya diri yang muncul tanpa harus mengeluarkan tabungan secara berlebihan,” katanya seperti dikutip SJR London.
Merek yang mengambil segmen affordable luxury sengaja memberikan rancangan yang berkelas dan kualitas bahan yang sangat baik, hingga mendekati jenama papan atas. Alih-alih meniru gaya segmen di atasnya, Jackson menganggap mid-tier luxury brand cenderung meneliti pasar yang mereka tuju dan membentuk ciri khas mereka sendiri.
Di sisi lain, mid-tier luxury brand juga menolak tren fast fashion yang sering menjadi ciri khas mass market. Oleh sebab itu, mid-tier luxury fashion lebih mendekatkan diri pada desain yang timeless dan lebih tahan lama.