Ashtra Dymach (instagram.com/ashtradymach)
Perempuan lulusan Universitas Padjajaran ini punya pengalaman kurang menyenangkan dengan rumah sakit. Kakaknya yang sakit kanker, dinyatakan meninggal di rumah sakit tahun 2009.
“Aku punya pengalaman kurang baik di rumah sakit. Abangku juga meninggal di rumah sakit. Itu membuatku sangat stres” pikirnya.
Namun, ketakutannya perlahan mulai memudar saat ia pergi ke Yayasan Bumi Sehat di Bali. Pertemuannya dengan Ibu Robin yang dikenal sebagai praktisi gentle birth, membawa perubahan baru. Di situlah, Ashtra merasakan bahwa proses persalinan ternyata bisa terasa nyaman dan aman.
“Ternyata, kalau didukung itu bisa melahirkan dengan indah. Jadi, aku pengen melakukan apa yang dia lakukan. Pulang dari situ, aku dikasih buku, minuman, vitamin, dan vitamin itu gak murah,” ucapnya.
Perlakuan yang didapatkannya sangat berbeda dengan penanganan di rumah sakit maupun klinik. Pengalaman kehamilan yang semula tidak menyenangkan, berubah jadi hal yang berkesan. Ashtra melahirkan Mahija, anak pertamanya, pada tahun 2013 secara home birth.
“Waktu melahirkan, aku pakai hypnobirthing. Salah satu pioner doula di Indonesia dan muridnya bu Robin, dia tanya, ‘Mau aku temenin lahirannya boleh?’. Aku gak ngerti konsepnya, siapa dia? Dia gak kasih tahu dia doula. Dia cuma datang, dia dukung aku, dia menjawab semua pertanyaanku, dan apa pun itu,” tuturnya.
Untuk pertama kalinya, ia merasa begitu diperhatikan dan disayangi sebagai ibu baru. Selama ini, Ashtra merasa semua orang marah dengan kehamilannya yang tidak terduga itu. Namun ternyata, ada seseorang yang mau menemaninya dengan ikhlas tanpa memaksakan Ashtra untuk membayar jasa doula.
Katanya, “Aku ingin semua perempuan dapat merasakan apa yang aku rasakan saat itu karena aku gak pernah dapat dukungan seperti itu. So, I’m gonna give back and pay for it.”