ilustrasi skincare (pexels.com/KoolShooters)
Meskipun para dokter kulit setuju bahwa melembapkan kulit di malam hari bermanfaat, memilih pelembap yang tepat adalah hal yang penting. Selain itu, hindari formula yang tidak ideal untuk kebutuhan dan preferensi kulitmu.
"Bahan-bahan tertentu dalam krim malam seperti retinoid dapat menyebabkan iritasi atau sensitivitas kulit pada beberapa orang. Selain itu, penggunaan pelembap yang berat di malam hari dapat menyebabkan pori-pori tersumbat atau timbulnya jerawat, terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak atau rentan berjerawat," jelas Dr. Garshick.
Terlalu banyak pelembap, terutama dengan produk yang mengandung bahan aktif yang kuat juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit seiring berjalannya waktu. Menurut Dr. Shamban, jika kulitmu terasa lengket setelah menggunakan pelembap, hal itu mungkin menunjukkan bahwa kamu menggunakan terlalu banyak produk atau formulanya tidak menyerap dengan baik ke dalam kulitmu.
"Pori-pori yang tersumbat dan munculnya jerawat adalah tanda-tanda lain dari penggunaan pelembap yang berlebihan. Menilai kebutuhan kulitmu secara teratur dan menyesuaikan rutinitas perawatan kulitmu dapat membantu mencegah penggunaan pelembap yang berlebihan dan menjaga keseimbangan hidrasi yang sehat untuk kulitmu," katanya.
Kesimpulannya, meskipun kulit berminyak cenderung menghasilkan sebum berlebih, bukan berarti pelembap di malam hari bisa diabaikan. Justru dengan hidrasi yang tepat, kulit dapat terjaga keseimbangannya dan produksi minyak berlebih bisa ditekan.
Pilihlah pelembap dengan formula ringan, bebas minyak, dan non-komedogenik agar tetap nyaman digunakan saat malam. Dengan perawatan yang konsisten, kulit berminyak pun bisa tetap sehat, lembap, dan terhindar dari berbagai permasalahan kulit.