Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
perempuan bahagia
ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Intinya sih...

  • Perawatan laser memiliki risiko tinggi pada kulit gelap karena menargetkan melanin, dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.

  • Dermabrasi tidak direkomendasikan bagi pemilik kulit gelap karena berisiko bekas luka dan perubahan warna kulit yang buruk.

  • Phenol dan TCA memiliki risiko tinggi pada kulit gelap, disarankan memilih perawatan ramah seperti Jessner peel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap perawatan kecantikan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai seorang yang mendambakan kulit sehat dan terawat, memahami kelebihan dan kekurangan tersebut sangat penting agar bisa menemukan metode perawatan kulit yang tepat.

Perlu digarisbawahi, tidak semua metode perawatan kulit dapat digunakan untuk segala jenis kulit. Misalnya, perawatan untuk kulit cerah tidak semua cocok diterapkan pada kulit berwarna atau gelap.

Dengan melakukan riset terlebih dahulu sebelum menjalani perawatan, akan membantu mencegah risiko yang tidak diinginkan. Berikut tiga jenis perawatan kecantikan yang sebaiknya dihindari bagi pemilik kulit gelap.

1. Laser

ilustrasi laser treatment (pexels.com/Anna Shvets)

Laser merupakan jenis perawatan kulit yang populer di kalangan perempuan. Metode ini menawarkan banyak manfaat, terutama dalam hal memperbaiki tekstur, warna, dan elastisitas kulit. Perawatan laser juga bisa menyamarkan garis-garis halus dan kerutan, sehingga kulit wajah tampak lebih muda.

Namun, di balik keunggulan yang ditawarkan, pemilik kulit gelap perlu berhati-hati. Sebab, menurut ahli estetika berlisensi dan pakar perawatan kulit di Los Angeles, Kerry Benjamin, laser mempunyai risiko efek samping yang lebih tinggi pada kulit yang gelap. Dalam laman Byrdie, Benjamin mengungkapkan bahwa risiko yang ditimbulkan laser pada kulit yang gelap tidak boleh dianggap sepele.

Karena laser bekerja dengan cara menargetkan melanin (pigmen kulit), alhasil kulit gelap yang mempunyai kadar melanin lebih tinggi dapat menyerap energi laser secara berlebihan, sehingga kulit lebih rentan terjadi hiperpigmentasi (kulit gelap) atau hipopigmentasi (kulit lebih terang dari warna asli kulit). Kondisi ini tentu berbahaya karena berpotensi menimbulkan kerusakan permanen pada kulit.

“Memberikan panas pada kulit yang sudah rentan terhadap pigmentasi kemungkinan besar hanya akan memperburuk masalah,” ujar Benjamin.

“Meskipun begitu, ada jenis perawatan laser yang memang dirancang untuk kulit gelap, seperti laser tipe Nd:YAG atau Neo Laser dan laser non-ablatif, yaitu Fraxel 1550,” tambah Dr. Alix J. Charless, dokter kulit bersertifikat di Hinsdale, Illinois, dilansir RealSelf.

2. Dermabrasi

ilustrasi perawatan di klinik kecantikan (freepik.com/kroshka_nastya)

Perawatan kecantikan yang kedua adalah dermabrasi. Bagi yang ingin mendapatkan kulit bercahaya dan bersih dari penumpukan sel kulit mati, perawatan ini bisa menjadi pilihan lantaran mampu mengeksfoliasi kulit secara mendalam. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan memakai alat khusus yang berputar berkecepatan tinggi untuk mengikis lapisan terluar kulit.

Meskipun bisa membuat tekstur kulit wajah terasa halus, lembut, dan mampu mempercepat proses regenerasi sel kulit baru, metode perawatan kecantikan ini tidak direkomendasikan bagi pemilik kulit gelap. Dr. Charles menjelaskan, dermabrasi bisa menimbulkan risiko bekas luka dan perubahan warna kulit yang lebih buruk (hiperpigmentasi).  

Karenanya, jika kamu ingin memperbaiki masalah tekstur kulit, Dr. Charles menyarankan untuk memilih perawatan mikrodermabrasi, yaitu versi lebih lembut dari dermabrasi serta microneedling yang cocok diterapkan pada semua jenis kulit.

“Perawatan ini mungkin membutuhkan waktu lebih dari enam bulan jika kamu juga mempunyai tipe kulit sensitif. Namun, penting diingat bahwa kesabaran dan konsisten adalah kunci utama. Dengan prosedur yang tepat kamu bisa mendapatkan kulit wajah indah dan sesuai impian,” terang Benjamin.

3. Phenol atau Trifluoroacetic Acid (TCA)

ilustrasi perawatan di klinik kecantikan (freepik.com/kroshka_nastya)

Perawatan kecantikan yang terakhir, yaitu Phenol dan Trifluoroacetic Acid (TCA). Mirip seperti metode perawatan kulit sebelumnya yang bertujuan mengeksfoliasi kulit secara mendalam, menyamarkan kerutan, serta garis-garis halus di wajah. Dua jenis perawatan kulit ini termasuk chemical peeling yang membantu mengelupas lapisan kulit terluar, sehingga kulit baru yang lebih halus dan cerah akan muncul ke permukaan.

Sayangnya, metode ini mempunyai risiko yang lebih tinggi pada kulit gelap karena jenis kulit ini cenderung lebih sensitif terhadap bahan kimia kuat, seperti phenol dan TCA. Jika terpapar, kulit bisa mengalami peradangan, lepuh, atau luka bakar ringan. Alih-alih menerapkan jenis perawatan kulit tersebut, Dr. Charles merekomendasikan untuk memilih perawatan yang lebih ramah seperti Jessner peel karena mengandung bahan-bahan yang aman untuk semua tipe kulit, yakni salicylic acid, lactic acid, dan resorcinol.

Itulah beberapa jenis perawatan kecantikan yang sebaiknya dihindari bagi pemilik kulit gelap. Dalam hal ini, baik dokter kulit maupun dirimu sendiri berperan penting dalam menentukan jenis perawatan yang sesuai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team