Jakarta, IDN Times - Industri mode Indonesia memasuki babak baru lewat kolaborasi strategis yang menggabungkan semangat kreatif lokal dan pendampingan global. Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025, kembali menghadirkan program PINTU Incubator, yang kali ini menggandeng École Duperré Paris dan berbagai mitra strategis lainnya. Program ini dirancang untuk membina desainer muda Indonesia agar siap bersaing di pasar global melalui kurasi, mentoring, dan eksposur internasional.
Memasuki tahun keempatnya, PINTU Incubator tidak hanya menegaskan eksistensinya sebagai program bilateral Indonesia-Prancis, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai penghubung budaya, kreativitas, dan bisnis global. Didukung oleh Summarecon, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta JakCloth, inisiatif ini membuktikan bahwa kerja sama lintas sektor dapat membuahkan hasil yang signifikan.
Melalui PINTU Incubator, diharapkan lahir generasi baru desainer muda yang tak hanya kreatif, tetapi juga memiliki wawasan bisnis dan daya saing internasional. Program ini pun pada akhirnya bisa menjadi titik temu penting antara industri, pendidikan, dan komunitas mode. Selain itu, melalui pendekatan kolaboratif dan kurasi yang mendalam, program ini mampu menjadi fondasi bagi ekosistem fashion yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Tak hanya sekadar platform pengembangan, PINTU telah berkembang menjadi simbol sinergi antarbangsa. Diresmikan sejak 2022, PINTU telah menjaring lebih dari 10.000 brand, melibatkan 51 peserta, dan 86 mentor dari Indonesia dan Prancis. Tahun ini, dengan peluncuran Residency Program dan kolaborasi dengan École Duperré Paris, semangat inovasi dan diplomasi budaya semakin digencarkan melalui rangkaian kegiatan di JF3 Fashion Festival 2025.