dok. Artisan Professionnel
Redavell mengatakan, "Berdasarkan risetku, tren bulu mata palsu di Indonesia malah gak pernah turun. Slah satu senjata untuk memperindah area mata itu adalah bulu mata palsu".
Ia juga menuturkan bahwa tren pemilihan bulu mata bisa berbeda sesuai gaya dan selera MUA. Ia memberi contoh tren foxy eyes yang juga sempat populer di acara Met Gala. Walaupun tren kecantikan tersebut sudah mendunia, gak semua MUA akan mengikutinya.
"Tren bulu mata itu tergantung MUA. Kalau seniman kan pasti punya rasanya sendiri," tambahnya.
Reza mengatakan bahwa tren industri kecantikan bertumbuh begitu cepat. Selain itu, perkembangan media sosial juga menambah potensi tersebut.
"Dulu tren kecantikan itu mungkin dari barat ke timur, tapi bukan hal mustahil kalau ini terjadi sebaliknya. Kami punya mimpi agar Indonesia bisa jadi inspirasi atau standar baru untuk produk-produk makeup," ujarnya.
Reza juga menceritakan bahwa proses desain bulu mata memiliki waktu produksi yang beragam. Produksi yang relatif cepat bisa memakan waktu satu bulan, tapi ada juga yang membutuhkan durasi satu tahun pengerjaan. Nanath Nadia selaku MUA yang telah bertahun-tahun terjun di industri kecantikan juga memaparkan opininya.
Ia bilang, "Dilihat dari peluang, industri makeup untuk brand lokal itu benar-benar cerah. Bisa bersaing secara global mulai dari branding, packaging, sampai kualitasnya".
Selama mendandani kliennya, Nanath sendiri menyukai model bulu mata yang bulat untuk membentuk mata almond. Ia juga menyetujui poin Redavell bahwa setiap MUA memiliki seleranya tersendiri untuk penggunaan bulu mata.