Kebaya Wicara dalam Kebaya Fest 2024 di Pos Bloc Jakarta pada Minggu (28/7/2024). (IDN Times/Adyaning Raras)
Di Kebaya Wicara, Didiet Maualana menjelaskan pandangannya terhadap perkembangan kebaya dari dulu hingga sekarang. Menurutnya, daripada melihat orang lain, akan lebih baik untuk mengeksplorasi apa yang dimiliki. Untuk itulah, Didiet terus berupaya mendalami ilmu tentang kebaya untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya.
"Ketika kita ingin agar kebaya bisa hidup dalam perkembangan zaman, maka kita harus memberikan ruang untuk bisa di-styling sesuai tren yang ada. Kita mau dekonstruksi atau merubah sesuatu, kita harus tau konstruksi awal. Kita belajar dulu akarnya baru abis itu dikembangin," kata Didiet.
Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation melihat Didiet Maulana sebagai desainer yang sangat paham dengan pakem kebaya. Menurutnya, Didiet kerap memaparkan evolusi kebaya dari masa ke masa dan bagaimana kebaya menjadi identitas budaya Indonesia.
"Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya sebagai simbol kehidupan dan perjalanan budaya yang penuh warna dan makna, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong keberlanjutan ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Melalui kebaya, mari kita mengangkat potensi lokal dan bersama-sama melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dan kebanggaan identitas nasional,” ujar Renitasari.