ilustrasi seorang wanita becermin (freepik.com/freepik)
Setiap orang, hidup di suatu negara dengan kondisi iklim bervariasi. Ada yang tinggal di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang hanya mempunyai dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Lalu, ada juga yang tinggal di negara subtropis, seperti Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat yang memiliki empat musim, yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Musim-musim tersebut tentu membawa perubahan lingkungan ketika hadir di suatu negara dan jika kamu merasa bahwa produk perawatan kulitmu tidak seefektif dulu, bisa jadi hal itu disebabkan oleh adanya pergantian musim. Menurut Omer Ibrahim, MD, FAAD, seorang dokter kulit bersertifikat di Chicago Cosmetic Surgery and Dermatology, setiap musim dapat menimbulkan perubahan kulit yang berbeda.
Misalnya, saat musim semi dan panas, kulit cenderung memproduksi lebih banyak minyak dan mulai mempertahankan kelembapannya secara alami. Sementara, saat musim dingin kulit kehilangan lebih banyak air sehingga rentan mengalami kering dan iritasi.
“Sepanjang musim semi dan panas, kulit dapat memproduksi lebih banyak sebum yang dapat menyebabkan jerawat dan pori-pori tersumbat,” ujar Dr. Ibrahim, dikutip Byrdie.
“Sedangkan, pada musim gugur dan dingin, kulit dapat kehilangan banyak air. Udara dingin menarik kelembapan dari kulit, menyebabkan hilangnya hidrasi alami, sehingga timbul rasa gatal dan iritasi pada kulit,” imbuh Kiran Mian, DO, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Hudson Dermatology and Laser Surgery, dikutip Byrdie.