instagram.com/silviahalim18
Pasca kelulusannya, sudah 12 tahun Silvia menangani beragam proyek pembangunan di Singapura. Kebanyakan adalah proyek sistem transportasi darat yang fokusnya road tunnel. Namun, bukan berarti kariernya tanpa tantangan.
Di tengah perjalanan kariernya, ia pernah menghadapi situasi dan realita di mana rekan kerja laki-lakinya yang seangkatan, lebih beruntung. Karena rekannya itu seorang laki-laki, dengan wajib militer yang dialami, maka masa kerjanya dianggap lebih dan dapat dipromosikan terlebih dahulu.
"Kondisi-kondisi ini, semakin membuat saya termotivasi untuk membuktikan bahwa mereka salah. Sejak awal, tidak pernah saya merasa bahwa dunia konstruksi adalah dunia laki-laki dan saya sebagai sebagai perempuan tidak bisa menekuni bidang itu," tandasnya.
Meski portofolionya bagus, ia tetap menjadi pribadi rendah hati. Keberadaannya di proyek MRT Jakarta saja, lantaran ia melamarkan diri. Ia tidak tahu level apa yang ditawarkan dan berapa gajinya. Selanjutnya, ia mengikuti diskusi serta beberapa tahapan interview. Barulah ia dipercaya dalam posisi yang sekarang. Mengetahui gajinya mengecil cukup banyak pun, tidak mengurungkan semangatnya. Keren ya?