Stephanie Saing dengan Istri Menteri Agraria (instagram.com/tinungrambu.id)
Berangkat dari tiga penenun hingga akhirnya menjadi 12 dan terus berkembang sampai sekarang. Badai pandemik sempat membuat perjalanan Tinung Rambu hampir pupus. Stephanie mengaku bahwa dinamika bisnis ini luar biasa naik dan turun.
Di satu sisi, ia senang karena bisa membuat orang lain merasa bahagia karena memiliki pekerjaan dan pemasukan tambahan. Meski begitu, Stephanie pernah merasa ditusuk dari belakang karena idenya diambil oleh orang lain.
“Namanya orang saya gak bisa kontrol. Beberapa kali dalam proses saya sempat ditusuk. Ibaratnya kita udah punya ide. Barang kita udah jadi malah dijual ke orang. Itu kan harusnya eksklusif kita pegang. Malahan barang itu sekarang jadi banyak banget di pasaran. Tapi bukan kita yang jual. Memang saya ada keterbatasan waktu saat itu di tahun 2020-2021 karena masih ngantor juga,” jelas perempuan yang pernah menempuh S2 di Jepang ini.
Hal tersebut lantas tak menyurutkan motivasi besar Stephanie untuk membantu pendidikan anak-anak PAUD. Sebagian dari apa yang dihasilkan Tinung Rambu disalurkan kembali untuk mendukung PAUD dalam bentuk makanan sehat.
“Nah keuntungannya tadi 30-40 persen tapi rata-rata 40 persen sih kak ya dari tahun 2020 sampai hari ini itu kita kembalikan dalam bentuk support PAUD, misalnya dalam bentuk makanan sehat yang kontinyu terus sampai hari ini. Bantuan pendidikan setiap enam bulan sekali biasanya dalam bentuk seragam sama alat tulis, satu set seragam kak kita berikan, sampai ikat pinggang, baju seragamnya, topi, dasi, kaos kaki, alat tulis, pena, pensil, buku. Terus juga ada vitamin sama obat cacing untuk kesehatan.Untuk masa-masa tertentu seperti kekeringan, itu kita ada bantuan air bersih, itu yang kita support juga,” paparnya.
Di tahun ini, Stephanie berkomitmen untuk mengalokasikan sebagian besar dari penjualan di pameran untuk mendukung pembangunan sekolah. Dari shelter hingga menjadi gedung sekolah tentu saja tidak serta merta dari Tinung Rambu saja, melainkan berkolaborasi juga dengan banyak pihak.
“Jadi memang yang kita dedikasikan dari hasil pameran kita keuntungannya untuk itu pembangunan sekolah dan sekarang sudah bertahap, sudah peletakkan batu pertama, di bulan Juni kemarin sekaligus untuk pelepasan atau wisuda anak TK B nya untuk naik ke SD gitu,” tutur perempuan bergelar Doktor ini.