ilustrasi bersepeda (pexels.com/rosivanmorais)
Kamu gak pernah menjadikan takdir perempuanmu sebagai alasan untuk setengah-setengah dalam belajar. Bukan perkara apakah kamu akan menjadi juara kelas atau tidak melainkan kamu selalu punya minat yang tinggi pada pengetahuan.
Kecerdasanmu juga tampak dalam kemampuanmu memecahkan berbagai persoalan. Kamu tetap punya kendali diri untuk tak sekadar memperturutkan perasaan. Logikamu selalu jalan.
Sementara kemandirian bukanlah sebatas kamu mampu mengangkat galon air atau membetulkan atap yang bocor. Kalaupun kamu gak bisa melakukan semua hal seorang diri, kamu dapat menyuruh orang yang tepat.
Contoh, mobil atau motormu mogok, kamu langsung saja menelepon bengkel. Bukan asal menyuruh pacar untuk mengurusnya. Gak bisa mengangkat galon air pun, bukan berarti kamu gak bisa minum, kan?