Tiar Simorangkir (dok. Tiar Simorangkir)
Berangkat dari ketertarikannya tentang isu nasib anak di penjara, Tiar pun meneruskan riset dan mengumpulkan beberapa rekan yang tertarik untuk membuat film tersebut.
"Niatnya tadi mau kaya film pertama, mungkin cuma berdurasi 15 menit saja. Kita cuma mau menunjukkan ke orang-orang yang gak tahu kalau ternyata ada banyak anak yang lahir di dalam penjara," kata Tiar.
Di dalam proses pengerjaan filmnya, Tiar dan tim baru menyadari bahwa permasalahan yang ada gak sesederhana itu. Masalah ini terjadi karena penangkapan perempuan yang sedang mengandung. Dari sana, terbukalah pertanyaan lain seperti bagaimana perempuan tersebut dapat ditangkap.
"Ternyata ditemukan bahwa hampir 80 persen itu karena narkoba. Dan, itu masalah yang sangat kompleks," ujarnya.
Tiar menemukan kasus bahwa beberapa perempuan tersebut ditangkap karena mencoba melindungi pasangannya sendiri. Selain itu, Tiar juga berusaha menjawab kegelisahannya tentang bagaimana kondisi ibu hamil tersebut di dalam penjara. Dan, mengapa anak yang telah lahir di penjara tersebut gak segera diadopsi oleh kerabat atau keluarga terdekatnya.
Ia mengatakan, "Akhirnya setelah kira riset lagi, kita simpulkan kalau cuma 15 menit aja gak akan cukup. Kompleksitasnya gak akan terungkapkan. Jadi, berubah menjadi sebuah feature".
Meski mengaku bahwa perjuangan meneruskan film ini sangat berat, tapi Tiar termotivasi saat mengingat kondisi di dalam penjara tersebut. Selain itu, ia juga mendapatkan banyak respons negatif dari orang sekitar yang mempertanyakan ide ceritanya tersebut.
Menurut Tiar, hal ini sangat penting untuk diangkat karena bukan hanya membahas soal masalah keperempuanan saja. Tetapi, juga masa depan seorang anak.
"Kalau mau menyelamatkan anak, kan itu menyangkut keselamatan ibunya. Karena anak itu ada sejak dalam kandungan kan," tambahnya.
Proses syuting film ini dilakukan di lokasi, yaitu di lapas (lembaga permasyarakatan) dan rutan (rumah tahanan) yang bertempat di Jakarta dan Bandung. Film "Invisible Hopes" sudah premiere sejak 2 April 2021.