Penyampaian dari Anastasia Satriyo (Psikologi Anak) dalam Media briefing kampanye IKEA bertajuk Ayo Main: Bawa Perubahan Lewat Bermain pada Kamis (03/11/2022). (IDN Times/Nisa Meisa Zarawaki)
Gak bisa dipungkiri, banyak orangtua yang sering kali melarang anaknya untuk bermain. Namun ternyata, bermain merupakan wahana belajar bagi anak-anak dan mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Bermain adalah aktivitas natural untuk anak. Bermain menjadi sarana bagi anak untuk belajar. Jadi, belajar bukan hanya sekadar duduk dengan kertas atau mendengarkan ceramah. Bermain bisa membantu meningkatkan keterampilan sosial dan kepedulian anak-anak,” jelas Anastasia Satriyo, seorang Psikolog Anak.
Dengan memberikan berbagai macam permainan kepada anak, maka anak pun akan semakin mengembangkan otak dan pengetahuannya. Misal, seperti permainan role play, menyusun lego, bermain slime, dan sebagainya. Selain itu, bermain pun bisa membantu anak dalam mengembangkan power dan kontrolnya.
"Banyak kegiatan sehari-hari yang berada di luar kontrol anak-anak. Lewat kegiatan bermain yang dilakukan rutin, kita memberikan kesempatan untuk anak agar memiliki power dan kontrol sesuai minat mereka. Mereka akhirnya belajar bagaimana cara menggunakan power dan kontrol secara sehat," tambah Anastasia.
Anastasia menyebutkan juga, ternyata hal tersebut akan menjadi pondasi untuk mengembangkan pertumbuhan anak sampai mereka dewasa. Apalagi, saat bermain anak diberikan kebebasan untuk memilih permainan kesukaannya.