Lazada Amanah: Ramadan Fahion Show bertema "Inclusivity". Selasa (12/4/2022) IDN Times/Dela Anggraini
Inklusivitas dari berbusana muslim sangatlah berkembang pesat. Ini terbukti dari munculnya berbagai macam busana muslim seperti tunik, gamis, dan lain-lain. Sama dengan berkembangnya busana muslim, penggunanya pasti mempunyai gaya masing-masing untuk berpakaian.
Adrie mengatakan, dari berkembangnya jenis baju muslim dan berbagai macam gaya yang dipakai penggunanya, tidak semua orang harus berpenampilan sama. Semua orang memiliki personality yang berbeda dan menurutnya, itu membuat kita saling melengkapi
Sejalan dengan Adrie, Tika juga mempunyai pendapat mengenai hal ini. Menurutnya, busana muslim mengikuti syariat agama dan syariat itu tidak pilih-pilih siapa orang dan bagaimana latar belakangnya.
"Pada dasarnya, busana muslim itu mengikuti syariat agama dan syariat itu tidak menutupi siapa, orang mana, ras mana, background, dan keinginan apa pun. Jadi, berbusana muslim itu, kita sudah pasti harus inklusif gitu. Balik lagi, kita brand juga tidak hanya ingin menyampaikan, tapi kita juga mendengarkan apa yang diinginkan market. Inklusivitas seperti apa yang dibutuhkan perempuan Indonesia? Inklusivitas seperti apa yang dibutuhkan keluarga muslim Indonesia? Nah, itu harus kita support sebagai brand supaya siapa pun bisa berbusana dengan baik," ujar Tika.
Untuk Gamaleea, Rizki menyebutkan sebagai brand, ia sangat mengakomodir berbagai usia dan gaya. Koleksi yang dikeluarkan terdiri dari size dari kecil sampai besar. Untuk warna, dia juga memilih mengakomodir warna bold, pastel, dan earth tone.