ilustrasi produk skincare (unsplash.com/Poko Skincare)
Saat ini, konsumen tidak hanya membeli suatu produk untuk keuntungan pribadi, namun juga mulai peduli terhadap dampaknya terhadap lingkungan. Kesadaran akan produk yang tidak merusak bumi juga diprediksi akan menjadi tren makeup dan skincare ke depannya.
Tren tersebut dijelaskan oleh Clara dalam kesempatan yang sama, "Di mana saya sampaikan memang, secara global dan di Indonesia sudah mulai meningkat terkait eco friendly ataupun juga sustanability."
Oleh karenanya, beauty industry didorong untuk bisa bertanggung jawab dan berdampak positif terhadap alam maupun lingkungan sosial. Tak hanya itu, beauty enthusiast juga makin teliti untuk memilih produk berdasarkan ilmu pengetahuan dan penggunaan bahan-bahan alami.
"Nah, di sini, secara gambaran besar di Indonesia ini, ada dua highlight, from and for enviroment dan juga natural with science," terang Clara.
"Cuma di tahun 2023 ini, dan apalagi semenjak pandemik, konsumen itu ingin yang lebih memberikan efektivitas yang lebih tinggi. Oleh karenanya, di tahun 2023 dan di tahun mendatang, natural itu tidak hanya sekadar natural it self, tapi juga menggunakan scientific data dan juga teknologi," tambahnya.
Sejalan dengan penemuan di atas, survei yang dilakukan Compas Dashboard juga menyebutkan, terdapat 4 bahan alami yang paling banyak digunakan dalam beauty and care category. Adapun tumbuhan sebagai bahan alami yang dimaksud, yakni Centella asiatica, bakuchiol, marigold, dan mugwort. Dalam survei yang sama, ditemukan bahwa Centela asiatica menempati posisi pertama untuk bahan yang paling banyak digunakan, sebanyak 54,8 persen.