Policy Dialogue "Freedom From Discrimination: Historical Journey from Japan to Indonesia". Selasa (15/2/2022). IDN Times/Adyaning Raras
Tentunya, dampak pandemik pada laki-laki dan perempuan berbeda. Namun, Bintang Puspayoga mengungkapkan bahwa perempuan paling rentan terdampak negatif dalam sektor ekonomi akibat pandemik.
"Perempuan lebih banyak ada di sektor informal dan terhantam parah, seperti industri makanan dan retail. Pandemik menunjukkan adanya kehilangan pendapatan sebanyak lebih dari 800 USD. Pandemik juga mendorong perempuan masuk ke dalam kemiskinan ekstrem akibat banyaknya kesenjangan dan kekerasan," jelas Bintang.
Artinya, pandemik membuat perempuan terjebak dalam kegiatan informal atau di rumah saja. Selaras dengan pernyataan Bintang Prayoga, Jamshed pun mengatakan bahwa hilangnya partisipasi dalam sektor formal ini membuat perempuan gak bisa memanfaatkan ekonomi digital dan kehilangan partisipasinya dalam berbagai pengambilan keputusan.
"Secara global, partisipasi kerja menurun sebanyak 4,2 persen atau menghilangnya 2,4 juta pekerjaan. Perempuan lebih parah terdampak COVID-19 dengan adanya shadow pandemic. Bahkan hanya 12 persen pemimpin dunia yang perempuan," ucap Jamshed Kazi.
Terlihat jelas bahwa perempuan cenderung tidak dilibatkan untuk panel diskusi tingkat tinggi, menurut Jamshed. Untuk itu, W20 terbentuk untuk menyampaikan peran penting dalam mengubah mindset pemimpin yang lebih memperhatikan keseteraan dan pemberdayaan perempuan.