Wardah Hadir di Jakarta Muslim Fashion Week 2025, 4 Desainer Ikutan!

Dalam keikutsertaannya di JMFW 2025, Wardah membawa tema besar "Together in Beauty, Inventing Impactful Journey". Tema itu diambil untuk menekankan kekuatan persaudaraan perempuan serta peran Wardah dalam menyatukan dunia fashion dan kecantikan.

Keikutsertaan dalam JMFW 2025 pun, merupakan tahun keempat bagi Wardah. Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa brand ini sangat mendukung perkembangan modest fashion di tanah air, bahkan hingga ke mancanegara.

"Senang sekali Wardah bisa menjadi bagian dari JMFW karena ini adalah sebuah acara yang penting bagi Indonesia, di mana kita mengukuhkan peran bahwa kita punya posisi dalam modest fashion dunia," ujar Findi.

Nia Wijayanti yang merupakan Head Designer of Barli Asmara, menyampaikan bahwa koleksi hitam putih yang dibawakannya di panggung runway JMFW 2025 bersama Wardah. Menurutnya, warna tersebut adalah perlambang kekuatan perempuan yang luar biasa. Hitam adalah kekuatan, putih adalah keanggunan.

"Koleksi Timeless Duality ini sebenarnya komitmen Barli Asmara untuk menciptakan koleksi yang long lasting, tapi juga tetap mengikuti tren dan tetap relevan di era sekarang," ujar Nia soal nama koleksi yang dibawanya.

Dalam koleksinya pun, turut dipamerkan busana mewah yang merupakan penggabungan elemen klasik dan kontemporer. Materialnya premium dengan detail rumit. Tidak lupa, ada detail-detail lace khas Barli.

Carline Darjanto, Founder & Creative Director of Cottonink, menampilkan koleksi yang mengutamakan kenyamanan dan gaya modern. Ia mencontohkan busana yang dipakai oleh Shafira Umm, MC pada momen tersebut.

Dalam momen kolaborasinya yang pertama dengan Wardah, Cottonink turut menggandeng Artkea. Diketahui, Artkea adalah brand modest lokal ternama Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1991.

"Kita bawa sesuatu yang sangat spesial. Kita sebenarnya belum launch. Bahkan customer yang kita undang, akan tahu pertama kali kita kolaborasi dengan siapa di show ini. Memang kita akan launch (koleksi) ini masih di tanggal 17. Jadi, ini emang spesial banget karena jadi first look," tutur Carline.

Jos Acha, Founder of Studio Tui, mengatakan bahwa brand miliknya menampilkan koleksi dalam tema Bravery in Simplicity. Tekstur yang dipakai cenderung simpel, namun diikuti bordiran halus nan elegan.

Dalam momen yang sama, ia pun merasa bersyukur diajak serta Wardah dalam pagelaran fashion show. Di usia yang masih sangat muda, inilah pertama kalinya brand tersebut berkesempatan unjuk diri di runway.

"Sama kayak Cottonink, ini pertama kali. Di usia yang cukup muda sebenarnya, Studio Tui umurnya baru 3 tahun, baru ulang tahun ketiga di bulan lalu. Aku juga ucapin terima kasih banyak buat Wardah untuk kesempatan yang luar biasa sekali. Ini sebenarnya pertama kali, bukan hanya di JMFW, tapi pertama kalinya kita tap in di fashion show sebesar ini," ujar Acha sembari tersenyum.

Desainer Ayu Dyah Andari merasa bahagia bergabung di JMFW 2025. Pasalnya, Wardah selalu membersamai perjalanannya selama menjadi desainer modest fashion. Adapun tema yang ia bawakan adalah Sea of Serenity.

Ayu mengakui bahwa desain rancangannya tidak pernah lepas dari kehadiran mawar. Karena itu pula, ia membawa ornamen mawar laut dalam rancangan bernuansa taman bawah lautnya kali ini. Ia menggunakan material sifon dan teknik drapery untuk menciptakan efek gelombang feminin. Warna-warnanya pun seputar terumbu karang dan warna khas produk Wardah.

"Ada dua macam. Kita ada ready to wear, juga ada luxury. Untuk ready to wear sendiri, pemilihan bahannya seperti teman-teman lihat, yang aku pakai. Kita mau keep it simple. Jadi, potongannya simpel," jelas Ayu ketika ditanya soal rancangan yang dibawanya ke panggung JMFW 2025.

Itu dia konferensi pers hadirnya Wardah di Jakarta Muslim Fashion Week 2025 bersama empat desainer lokal Indonesia. Semoga bermanfaat untuk kamu yang menyukai busana-busana bernuansa modest, ya!